Pemerintah antisipasi gelombang kepulangan WNI dari Malaysia
31 Maret 2020 13:58 WIB
Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjalani pemeriksaan suhu tubuh saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jumat (27/3/2020).Sebanyak 62 PMI bermasalah (overstay dan tidak memiliki ijin kerja) yang telah selesai menjalani masa hukuman di Depot Imigresen Semunja (Serian), serta empat WNI repatriasi yang mendapat pendampingan dari KJRI Kuching Sarawak, dipulangkan Pemerintah Malaysia melalui PLBN Entikong. ANTARA FOTO/Agus Alfian/jhw/ama. (ANTARA FOTO/AGUS ALFIAN)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI mengantisipasi gelombang besar kepulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Malaysia sebagai dampak kebijakan kawalan pergerakan (movement control order/MCO) yang diberlakukan di Negeri Jiran untuk menanggapi penyebaran penyakit infeksi virus corona jenis baru (COVID-19).
MCO yang diterapkan di Malaysia merupakan variasi pembatasan pergerakan lalu lintas orang, yang kemudian berdampak pada keberadaan WNI di negara itu.
Baca juga: TKI di Malaysia rasakan dampak perintah kawalan pergerakan
“Salah satunya menyangkut kepulangan WNI ke Indonesia dalam jumlah yang jauh lebih besar dari masa biasa,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui rekaman audio yang dirilis Kementerian Luar Negeri kepada media, Selasa.
Kemlu RI mencatat jumlah WNI yang tinggal dan bekerja di Malaysia dipastikan melebihi satu juta orang.
Selain dari Malaysia, pemerintah juga siap menerima kepulangan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di sejumlah perusahaan pelayaran asing.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kemlu, WNI yang bekerja di 80 kapal pesiar asing berjumlah 11.838 orang.
“Jumlah ini dari waktu ke waktu akan terus bergerak sesuai data-data yang masuk ke kami,” tutur Menlu Retno.
Tidak hanya membantu kepulangan, pemerintah juga memberikan bantuan kepada WNI yang terdampak kebijakan MCO Malaysia.
Sejauh ini, kata Menlu Retno, sudah lebih dari 3.000 bantuan logistik disalurkan kepada WNI di Malaysia melalui koordinasi dengan otoritas setempat.
Baca juga: Menko PMK jelaskan mekanisme TKI dari Malaysia pulang ke Indonesia
Baca juga: Pemerintah kaji skema bantuan untuk PMI pulang ke Indonesia
Baca juga: Kemnaker antisipasi kepulangan pekerja migran RI terkait COVID-19
MCO yang diterapkan di Malaysia merupakan variasi pembatasan pergerakan lalu lintas orang, yang kemudian berdampak pada keberadaan WNI di negara itu.
Baca juga: TKI di Malaysia rasakan dampak perintah kawalan pergerakan
“Salah satunya menyangkut kepulangan WNI ke Indonesia dalam jumlah yang jauh lebih besar dari masa biasa,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui rekaman audio yang dirilis Kementerian Luar Negeri kepada media, Selasa.
Kemlu RI mencatat jumlah WNI yang tinggal dan bekerja di Malaysia dipastikan melebihi satu juta orang.
Selain dari Malaysia, pemerintah juga siap menerima kepulangan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di sejumlah perusahaan pelayaran asing.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kemlu, WNI yang bekerja di 80 kapal pesiar asing berjumlah 11.838 orang.
“Jumlah ini dari waktu ke waktu akan terus bergerak sesuai data-data yang masuk ke kami,” tutur Menlu Retno.
Tidak hanya membantu kepulangan, pemerintah juga memberikan bantuan kepada WNI yang terdampak kebijakan MCO Malaysia.
Sejauh ini, kata Menlu Retno, sudah lebih dari 3.000 bantuan logistik disalurkan kepada WNI di Malaysia melalui koordinasi dengan otoritas setempat.
Baca juga: Menko PMK jelaskan mekanisme TKI dari Malaysia pulang ke Indonesia
Baca juga: Pemerintah kaji skema bantuan untuk PMI pulang ke Indonesia
Baca juga: Kemnaker antisipasi kepulangan pekerja migran RI terkait COVID-19
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: