Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 tergantung pada situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan pihaknya terus berkoordinasi bersama Kemenpora dan Pemda Papua perihal opsi-opsi penyelenggaraan serta kemungkinan terburuk jika harus ditunda.

"Tetapi menyikapi perkembangan dari ancaman Covid-19 ini, tentunya KONI Pusat akan selalu membuat evaluasi dari waktu ke waktu," ujar Marciano dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menpora: PON 2020 masih berjalan sesuai rencana

"Oleh karenanya, apapun perkembangan situasi itu nanti, kita lihat menjelang masa-masa mendekati pelaksanaan PON, kami akan mendengarkan sepenuhnya dari Menteri Kesehatan dan juga dari Menteri Pemuda dan Olahraga," kata dia menambahkan.

Menurut dia, apabila pandemi COVID-19 ini telah tertangani maka jadwal penyelenggaraan PON akan tetap berjalan sesuai rencana. Namun jika pemerintah masih berupaya melawan virus berbahaya tersebut, maka otoritas terkait akan mempertimbangkannya.

"Apabila dimungkinkan dilaksanakan dengan kondisi yang aman untuk semua, tentunya PON akan kita lakukan tepat pada waktunya. Tetapi apabila ada dinamika yang mengharuskan kita mengambil langkah yang mengutamakan keselamatan, keamanan bagi seluruh peserta PON dan masyarakat yang ada di Papua, tentunya KONI Pusat akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian," kata dia.

Baca juga: KONI Sulsel tunda jadwal tes atlet PON terkait COVID-19

Baca juga: KONI Aceh hentikan pemusatan latihan atlet PON Papua


Meski begitu, ia meminta seluruh pihak yang terlibat untuk tetap bersiap menyongsong olahraga multieven terbesar di Indonesia itu, terutama pembangunan seluruh venue mesti berjalan sesuai rencana awal.

"Saya mengharapkan pembangunan venue tetap bisa berjalan dan tidak mundur terlalu jauh," kata dia.

KONI juga menyerahkan keputusan nasib atlet baik yang tengah mengikuti Pelatda maupun tidak ke masing-masing daerah.

"Untuk para atlet tentunya telah diambil keputusan, mereka melakukan kegiatan di tempat latihan masing-masing (apabila masih dalam Pelatda). Tetapi apabila tidak di Pelatda, mereka melakukan latihan yang diarahkan pelatihnya masing-masing," katanya.

Baca juga: Kapolda Papua pimpin rapat persiapan pengamanan pilkada dan PON

Baca juga: KONI serahkan masalah 10 cabor PON 2020 pada pemerintah

Baca juga: Kapolri turunkan tim asistensi cek persiapan PON di Papua