LPMK se-Surabaya dibekali satu paket penyemprot disinfektan dan APD
29 Maret 2020 12:42 WIB
Salah satu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Kota Surabaya menerima satu paket alat penyemprot disinfektan beserta alat pelindung diri (APD) bagi petugas penyemprot dari Bappeko Surabaya, Minggu (29/3/2020) (FOTO ANTARA/HO-Robi-Bappeko Surabaya)
Surabaya (ANTARA) - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se-Kota Surabaya, Jawa Timur, dibekali dengan satu paket alat penyemprot disinfektan beserta alat pelindung diri (APD) bagi petugas penyemprot sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
Ketua Forum Komunikasi LPMK Kota Surabaya Moch. Unsi Fauzi, di Surabaya, Minggu mengatakan alat penyemprot bantuan dari Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya telah didistribusikan kepada sebanyak 154 LPMK kelurahan di Surabaya.
"Kami koordinasikan berdasarkan wilayah Surabaya Barat, Timur, Tengah, dan Selatan. Alhamdulillah, sudah 80 persen alat-alatnya diambil kemarin. Harusnya hari ini semua sudah diambil," katanya.
Fauzi mengatakan alat-alat dari Bappeko itu langsung digunakan oleh para anggota LPMK di kelurahan. Mereka memastikan semua RW telah mendapat alat semprotan disinfektan.
"Mulai dari pagar rumah, gang-gang, pos kamling juga di dalam rumah, semuanya harus disemprot disinfektan. Tidak boleh ada yang ketinggalan," katanya.
Menurut dia, Bappeko Surabaya yang kini dikepalai Eri Cahyadi itu tidak hanya memberikan alat penyemprot, tapi juga kacamata, masker, jas hujan sebagai pelindung, dan cairan disinfektan yang bisa dicampur dengan air biasa hingga puluhan liter.
"Cairan disinfektannya cukup untuk semua kampung di satu kelurahan," katanya.
Fauzi mengatakan bantuan paket alat penyemprot disinfektan dari Bappeko itu sangat berguna bagi warga Kota Surabaya sebab setiap kampung-kampung kini terus berusaha melakukan mitigasi mandiri terhadap wilayahnya. Namun, lanjut dia, banyak yang tidak memiliki peralatan memadai.
"Dengan bantuan alat ini, warga bisa lebih aktif melakukan pencegahan corona," katanya.
Ia mengatakan problem kampung dalam melakukan mitigasi mandiri terkait pencegahan COVID-19 adalah pada kesadaran masyarakat. Sebagian besar tidak menganggapnya serius sampai kemudian ada petugas yang turun ke lapangan.
Untuk itu, lanjut dia, dengan adanya paket alat penyemprotan disinfektan dari Bappeko, LPMK bisa sekaligus sosialisasi terkait bahaya dari COVID-19.
"Warga kampung itu butuh diyakinkan. Tak bisa cuma dengan sosialisasi. Harus juga dengan mendemonstrasikan pekerjaan," katanya.
Untuk itu paket bantuan tersebut bisa membuat lebih mudah menyadarkan warga untuk menjaga protokol pembersihan diri dan keluarga dengan cuci tangan dan menggunakan masker, serta protokol menjaga kampung dengan salah satunya semprotan disinfektan ini,demikian Moch. Unsi Fauzi.
Baca juga: 19 posko cegah COVID-19 didirikan di wilayah perbatasan Surabaya
Baca juga: Dinkes nyatakan 4.135 orang di Surabaya berstatus ODR COVID-19
Baca juga: Tenaga medis di Surabaya keluhkan susahnya mendapatkan masker
Baca juga: Surabaya perbanyak pembuatan sanitizer chamber cegah COVID-19
Ketua Forum Komunikasi LPMK Kota Surabaya Moch. Unsi Fauzi, di Surabaya, Minggu mengatakan alat penyemprot bantuan dari Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya telah didistribusikan kepada sebanyak 154 LPMK kelurahan di Surabaya.
"Kami koordinasikan berdasarkan wilayah Surabaya Barat, Timur, Tengah, dan Selatan. Alhamdulillah, sudah 80 persen alat-alatnya diambil kemarin. Harusnya hari ini semua sudah diambil," katanya.
Fauzi mengatakan alat-alat dari Bappeko itu langsung digunakan oleh para anggota LPMK di kelurahan. Mereka memastikan semua RW telah mendapat alat semprotan disinfektan.
"Mulai dari pagar rumah, gang-gang, pos kamling juga di dalam rumah, semuanya harus disemprot disinfektan. Tidak boleh ada yang ketinggalan," katanya.
Menurut dia, Bappeko Surabaya yang kini dikepalai Eri Cahyadi itu tidak hanya memberikan alat penyemprot, tapi juga kacamata, masker, jas hujan sebagai pelindung, dan cairan disinfektan yang bisa dicampur dengan air biasa hingga puluhan liter.
"Cairan disinfektannya cukup untuk semua kampung di satu kelurahan," katanya.
Fauzi mengatakan bantuan paket alat penyemprot disinfektan dari Bappeko itu sangat berguna bagi warga Kota Surabaya sebab setiap kampung-kampung kini terus berusaha melakukan mitigasi mandiri terhadap wilayahnya. Namun, lanjut dia, banyak yang tidak memiliki peralatan memadai.
"Dengan bantuan alat ini, warga bisa lebih aktif melakukan pencegahan corona," katanya.
Ia mengatakan problem kampung dalam melakukan mitigasi mandiri terkait pencegahan COVID-19 adalah pada kesadaran masyarakat. Sebagian besar tidak menganggapnya serius sampai kemudian ada petugas yang turun ke lapangan.
Untuk itu, lanjut dia, dengan adanya paket alat penyemprotan disinfektan dari Bappeko, LPMK bisa sekaligus sosialisasi terkait bahaya dari COVID-19.
"Warga kampung itu butuh diyakinkan. Tak bisa cuma dengan sosialisasi. Harus juga dengan mendemonstrasikan pekerjaan," katanya.
Untuk itu paket bantuan tersebut bisa membuat lebih mudah menyadarkan warga untuk menjaga protokol pembersihan diri dan keluarga dengan cuci tangan dan menggunakan masker, serta protokol menjaga kampung dengan salah satunya semprotan disinfektan ini,demikian Moch. Unsi Fauzi.
Baca juga: 19 posko cegah COVID-19 didirikan di wilayah perbatasan Surabaya
Baca juga: Dinkes nyatakan 4.135 orang di Surabaya berstatus ODR COVID-19
Baca juga: Tenaga medis di Surabaya keluhkan susahnya mendapatkan masker
Baca juga: Surabaya perbanyak pembuatan sanitizer chamber cegah COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: