Jakarta (ANTARA) - Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengakui bahwa kebingungan dan rasa khawatir seputar pandemi virus corona telah memengaruhi persiapannya kala timnya disingkirkan Atletico Madrid di Liga Champions.

Lebih dari dua pekan yang lalu, Atletico tiba di Anfield dengan keunggulan satu gol dari leg pertama atas pemuncak Liga Premier Inggris tersebut.

Klub asal Spanyol tersebut berhasil menang 3-2 atas skuat asuhan Jurgen Klopp tersebut, dengan agregat akhir 4-2 untuk keunggulan Atletico Madrid. Hasil tersebut membuat Atletico melaju ke perempat final kompetisi elite Eropa tersebut dan memupuskan harapan The Reds untuk mempertahankan gelar mereka sebagai raja Eropa.

Baca juga: Juergen Klopp membuat murka pemain-pemain Atletico

Pertandingan itu menjadi laga besar terakhir di Inggris sebelum seluruh kompetisi sepak bola di empat liga teratas Eropa dihentikan hanya selang dua hari kemudian karena virus corona.

Berbicara di situs resmi Liverpool, Klopp mengakui bahwa kekhawatiran terkait pandemi tersebut telah memengaruhi pikirannya menjelang pertandingan yang sulit tersebut.

"Ini terjadi dua pekan lalu, tetapi rasanya seperti sudah lama sekali ketika kami bermain melawan Atletico," katanya yang dilansir Goal pada Sabtu (28/3).

“Saya ingat bahwa kita semua tahu tentang situasi dengan virus corona di seluruh dunia, tetapi kita masih 'bermain' karena saat itu kita tidak benar-benar memikirkannya di Inggris."

"Kami bahkan bermain melawan Bournemouth pada Sabtu, kami menang dan pada Minggu (Man) City kalah, jadi kami lebih memikirkan untuk meraih 'dua kemenangan lagi'.“

Baca juga: Liga Inggris disetop, Klopp: Saat ini sepak bola bukan hal penting

Baca juga: Kepala WHO puji pesan Klopp soal COVID-19


"Namun, pada Senin pagi, saya bangun dan mendengar tentang situasi di Madrid, bahwa mereka akan menutup sekolah dan universitas mulai Rabu, jadi sungguh aneh mempersiapkan pertandingan itu, jujur saja."

"Saya biasanya tidak mudah teralihkan dengan hal-hal di sekitar saya. Saya dapat membangun penghalang ketika saya mempersiapkan pertandingan, tetapi pada saat itu sangat sulit,” tambah pelatih asal Jerman berusia 52 tahun tersebut.

Musim Liga Premier Inggris saat ini ditunda hingga 30 April, dengan beberapa klub dalam beberapa hari terakhir dilaporkan menyatakan bahwa mereka ingin musim ini tidak dilanjutkan.

Bila terjadi, maka Liverpool tidak akan memenangkan gelar liga Inggris pertama mereka dalam 30 tahun terakhir, meski mereka hanya membutuhkan dua kemenangan untuk dinobatkan sebagai juaranya.

Baca juga: Klopp tertawakan anggapan Liverpool batal juara liga karena corona

Baca juga: MU dan City sumbang Rp1,8 miliar bagi korban virus corona