Bupati Lamongan imbau pedagang pecel lele di perantauan tidak mudik
28 Maret 2020 19:20 WIB
Bupati Lamongan Fadeli (tengah) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) di sela konferensi pers di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (28/03/2020). ANTARA Jatim/Fiqih Arfani
Surabaya (ANTARA) - Bupati Lamongan Fadeli mengimbau para pedagang pecel lele di perantauan di berbagai daerah tidak mudik Lebaran untuk tahun ini sebagai upaya pencegahan semakin meluasnya COVID-19.
"Pedagang pecel lele, khususnya di Jakarta, hampir 80 persen adalah warga Lamongan," ujarnya usai menggelar rapat koordinasi dengan Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu.
Selain berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) pecel lele, warga Lamongan di berbagai daerah juga menjual soto ayam, sari laut dan tahu campur.
Bupati Fadeli mengimbau kepada semua masyarakat Lamongan yang berada di perantauan untuk tidak perlu pulang, baik sekarang atau saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Kalau masih nekat, nanti malah repot sendiri," ucap orang nomor satu di Pemkab Lamongan tersebut.
Baca juga: Motor Besar Club Jawa Timur sumbang APD untuk tenaga medis di RSUA
Baca juga: Pasien sembuh membuktikan COVID-19 bisa dikendalikan
Bupati dua periode itu juga mengatakan bahwa omzet PKL asal Lamongan di Jakarta saat ini mengalami penurunan akibat merebaknya COVID-19 di Ibu Kota tersebut.
Menyiasatinya, kata dia, para pedagang pecel lele sekarang berjualan melalui daring dan diharapkan perekonomiannya semakin membaik.
Kendati prihatin dengan kondisi saat ini, namun ia yakin masyarakat Lamongan memiliki komitmen dan mendengar imbauannya.
Baca juga: Forkopimda Jatim tinjau "physical distancing" di perumahan Surabaya
Baca juga: Gubernur: Dua pasien positif COVID-19 di RSUA dinyatakan sembuh
Hal sama disampaikan Ketua Asosiasi Penjual Sate Madura, Maksum, yang menyebut pedagang sate Madura di Tanah Air tidak ada yang mudik Lebaran.
"Tradisi mudik warga Madura itu Hari Raya Idul Adha. Semoga sebelum Idul Adha COVID1-9 sudah tidak ada," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui penjual pecel lele dan sate Madura asal Jatim sangat banyak di Jakarta sehingga diimbau tidak mudik dulu karena khawatir meluasnya COVID-19.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pedagang pecel lele dan sate Madura untuk mengimbau agar tahun ini tidak mudik ke daerah asal dulu," tutur Khofifah.
Baca juga: Pakar kesehatan: Pasien meninggal COVID-19 tak menularkan penyakitnya
Baca juga: Pemprov Jatim luncurkan "Forum Obrolan COVID-19" daring
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Magetan satu keluarga
"Pedagang pecel lele, khususnya di Jakarta, hampir 80 persen adalah warga Lamongan," ujarnya usai menggelar rapat koordinasi dengan Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu.
Selain berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) pecel lele, warga Lamongan di berbagai daerah juga menjual soto ayam, sari laut dan tahu campur.
Bupati Fadeli mengimbau kepada semua masyarakat Lamongan yang berada di perantauan untuk tidak perlu pulang, baik sekarang atau saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Kalau masih nekat, nanti malah repot sendiri," ucap orang nomor satu di Pemkab Lamongan tersebut.
Baca juga: Motor Besar Club Jawa Timur sumbang APD untuk tenaga medis di RSUA
Baca juga: Pasien sembuh membuktikan COVID-19 bisa dikendalikan
Bupati dua periode itu juga mengatakan bahwa omzet PKL asal Lamongan di Jakarta saat ini mengalami penurunan akibat merebaknya COVID-19 di Ibu Kota tersebut.
Menyiasatinya, kata dia, para pedagang pecel lele sekarang berjualan melalui daring dan diharapkan perekonomiannya semakin membaik.
Kendati prihatin dengan kondisi saat ini, namun ia yakin masyarakat Lamongan memiliki komitmen dan mendengar imbauannya.
Baca juga: Forkopimda Jatim tinjau "physical distancing" di perumahan Surabaya
Baca juga: Gubernur: Dua pasien positif COVID-19 di RSUA dinyatakan sembuh
Hal sama disampaikan Ketua Asosiasi Penjual Sate Madura, Maksum, yang menyebut pedagang sate Madura di Tanah Air tidak ada yang mudik Lebaran.
"Tradisi mudik warga Madura itu Hari Raya Idul Adha. Semoga sebelum Idul Adha COVID1-9 sudah tidak ada," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui penjual pecel lele dan sate Madura asal Jatim sangat banyak di Jakarta sehingga diimbau tidak mudik dulu karena khawatir meluasnya COVID-19.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pedagang pecel lele dan sate Madura untuk mengimbau agar tahun ini tidak mudik ke daerah asal dulu," tutur Khofifah.
Baca juga: Pakar kesehatan: Pasien meninggal COVID-19 tak menularkan penyakitnya
Baca juga: Pemprov Jatim luncurkan "Forum Obrolan COVID-19" daring
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Magetan satu keluarga
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: