Jalan Provinsi Banten-Jawa Barat terputus akibat longsor
28 Maret 2020 18:13 WIB
Warga berjalan di antara longsoran tanah di Kampung Cinyiru, Lebak, Banten, Sabtu (28/3/2020). Longsor yang terjadi di jalan penghubung antar provinsi hingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat diakibatkan hujan deras sejak Jumat (27/3) malam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp/pri.
Lebak (ANTARA) - Jalan penghubung Provinsi Banten dan Jawa Barat di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Cipanas-Sobang-Citorek-Warung Banten-Sukabumi terputus akibat longsor setelah diterjang hujan deras pada Jumat (27/3) sore hingga malam.
"Kami bekerja keras memperbaiki ruas jalan yang longsor menggunakan alat berat agar bisa kembali dilintasi kendaraan," kata Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Baca juga: Ruas jalan Lebak-Sukabumi longsor
Petugas hingga kini melakukan pekerjaan untuk memperbaiki beberapa titik longsor menggunakan alat berat agar ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi kembali normal.
Sebab, ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS tersebut sangat rawan longsor jika curah hujan tinggi.
Saat ini, hujan lebat disertai petir dan angin kencang di daerah itu masih berlangsung hingga menimbulkan longsor dan mengakibatkan ruas jalan dan jembatan terputus.
Ruas jalan yang terdampak longsor yakni Cipanas sampai Muhara terdapat tiga titik dan Gunung Julang tercatat dua titik serta satu Jembatan Cigobang rusak berat.
Baca juga: Longsor, Bina Marga Jabar imbau warga hati-hati lintasi jalur selatan
Namun, saat ini ruas jalan Cipanas-Cigobang-Muhara bisa kembali dilintasi kendaraan, tetapi ruas jalan Gunung Julang-Citorek hingga Warung Banten-Perbatasan Sukabumi masih terputus.
Sebab, dua titik longsoran di Gunung Julang hingga kini belum diperbaiki karena kondisi topograpinya sangat sulit, terlebih cuaca buruk masih melanda di kawasan itu.
"Kami minta pengemudi agar tidak melintasi jalur kawasan TNGHS sehubungan adanya longsor itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak Jaro Anis mengatakan pihaknya kini memperbaiki Jembatan Cigobang dengan menggunakan alat berat sehingga ruas jalan bisa dilintasi kembali.
Jembatan Cigobang juga terjadi longsor akibat hujan deras itu, namun beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami minta warga jika hujan deras sebaiknya berada di rumah dan tidak mengendarai kendaraan karena wilayah TNGHS rawan longsor," katanya.
Baca juga: Jalan nasional Bandung-Garut kembali lancar setelah diterjang longsor
"Kami bekerja keras memperbaiki ruas jalan yang longsor menggunakan alat berat agar bisa kembali dilintasi kendaraan," kata Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Baca juga: Ruas jalan Lebak-Sukabumi longsor
Petugas hingga kini melakukan pekerjaan untuk memperbaiki beberapa titik longsor menggunakan alat berat agar ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi kembali normal.
Sebab, ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS tersebut sangat rawan longsor jika curah hujan tinggi.
Saat ini, hujan lebat disertai petir dan angin kencang di daerah itu masih berlangsung hingga menimbulkan longsor dan mengakibatkan ruas jalan dan jembatan terputus.
Ruas jalan yang terdampak longsor yakni Cipanas sampai Muhara terdapat tiga titik dan Gunung Julang tercatat dua titik serta satu Jembatan Cigobang rusak berat.
Baca juga: Longsor, Bina Marga Jabar imbau warga hati-hati lintasi jalur selatan
Namun, saat ini ruas jalan Cipanas-Cigobang-Muhara bisa kembali dilintasi kendaraan, tetapi ruas jalan Gunung Julang-Citorek hingga Warung Banten-Perbatasan Sukabumi masih terputus.
Sebab, dua titik longsoran di Gunung Julang hingga kini belum diperbaiki karena kondisi topograpinya sangat sulit, terlebih cuaca buruk masih melanda di kawasan itu.
"Kami minta pengemudi agar tidak melintasi jalur kawasan TNGHS sehubungan adanya longsor itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak Jaro Anis mengatakan pihaknya kini memperbaiki Jembatan Cigobang dengan menggunakan alat berat sehingga ruas jalan bisa dilintasi kembali.
Jembatan Cigobang juga terjadi longsor akibat hujan deras itu, namun beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami minta warga jika hujan deras sebaiknya berada di rumah dan tidak mengendarai kendaraan karena wilayah TNGHS rawan longsor," katanya.
Baca juga: Jalan nasional Bandung-Garut kembali lancar setelah diterjang longsor
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: