Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Accor Group untuk menyediakan tempat menginap bagi 1.100 tenaga medis yang berjuang di garis depan dalam penanganan wabah virus corona (COVID-19) .

"Pada tahap awal Accor Group menyediakan fasilitas hotel atau penginapan bagi petugas rumah sakit seperti RSCM, RSPAD, RS Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan kamar ini untuk mengakomodasi 1.100 tenaga medis dengan skema berbagai macam kamar. Kemenpar membiayai semua di bawah harga pasar," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama saat menggelar konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Bogor beri apresiasi tinggi petugas medis COVID-19

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menggandeng sejumlah perusahaan transportasi seperti BlueBird, White Horse Group, hingga Panorama untuk aksesibilitas para tenaga medis saat menjalankan tugas maupun beristirahat.

Dorongan ini dilakukan Kemenpar sebagai upaya memberikan dukungan bagi para tenaga medis agar terjamin keamanan dan keselamatannya selama menjalankan tugas.

Baca juga: Anne Avantie donasikan APD untuk petugas medis lawan corona

Adapun petugas medis yang berhak mendapat fasilitas itu seperti dokter, perawat, pekerja rumah sakit, pengemudi ambulans, hingga pembawa kereta jenazah.

"Kerja sama ini tidak hanya sebagai upaya penanganan saja tapi juga membantu menjaga industri perhotelan," kata dia.

Baca juga: 14 petugas medis RS Kharitas Bhakti Pontianak negatif COVID-19

Adapun hotel yang nantinya dipilih akan menerapkan standar baku keselamatan atau SOP seperti penyemprotan disinfektan di tiap pintu masuk, sanitasi, pengaturan penjarakan fisik, meminimalkan pelayan secara langsung, dan di lift.

"Para tenaga medis juga akan melewati beberapa tahap seperti pengecekan suhu badan, alat pelindung diri (APD). SOP khusus dalam menjalankan tugas sehari-hari baik di departemen yang bertemu langsung maupun tidak, penyediaan makanan dan housekeeping," kata dia.

Baca juga: Rumah Zakat salurkan makanan untuk petugas medis COVID-19