Seorang pejabat Kejari Mamuju dievakuasi ke RSUD Regional Sulbar
28 Maret 2020 14:04 WIB
Proses evakuasi pejabat Kejari Mamuju dari rumah dinas menuju ambulans untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di RSUD Regional Sulbar, Sabtu (28/3/2020). ANTARA/HO-Aspri
Mamuju (ANTARA) - Seorang pejabat di lingkungan Kejaksaan Negeri Mamuju, dievakuasi menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu.
Pejabat Kejari Mamuju berusia 38 itu, dievaluasi menggunakan prosedur penanganan COVID-19 menuju RSUD Regional Sulbar yang merupakan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di daerah itu.
Dari pantauan, dua petugas medis dari Public Safety Centre (PSC) Kabupaten Mamuju dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) penanganan penyakit berbahaya dan menular, melakukan evakuasi dari dalam rumah dinas Kejaksaan Negeri Mamuju di Jalan Urip Sumiharjo Kelurahan Binanga menuju mobil ambulans.
Sementara, sejumlah petugas lainnya menyemprotkan cairan disinfektan ke beberapa ruangan termasuk mobil dinas dan para petugas yang melakukan evakuasi.
Baca juga: Wabub Mamuju minta kantor pelayanan gunakan SOP pencegahan COVID-19
Baca juga: Satu ODP COVID-19 di Polewali Mandar meninggal dunia
Pejabat Kejari Mamuju itu kemudian dibawa ke RSUD Regional Sulbar untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Kepala Kejaksaan Negeri Mamuju Ranu Indra, dikonfirmasi Antara, Sabtu sore, membenarkan adanya salah seorang pejabatnya yang dievakuasi ke RSUD Regional Sulbar menggunakan prosedur penanganan COVID-19.
Ia mengatakan, pejabat tersebut mengalami demam sehingga dilakukan penanganan berdasarkan SOP COVID-19.
Baca juga: Anggaran tak terduga penanggulangan COVID-19 Sulbar Rp2,5 miliar
Baca juga: Pemprov tutup akses masuk ke Sulbar
"Iya memang benar dia sakit. Karena kondisi saat ini memang sangat sensitif sehingga saya meminta petugas medis menjemput menggunakan SOP penanganan COVID-19. Mengenai hasilnya apakah dia demam biasa atau mengarah ke COVID-19, itu tergantung hasil pemeriksaan dari tim medis," kata Ranu Indra.
Ia membantah jika pejabat tersebut baru pulang dari Makassar Sulawesi Selatan.
"Tidak benar kalau dia baru pulang dari Makassar. Seminggu yang lalu dia ke Makassar karena memang yang bersangkutan orang di sana (Makassar). Kalau informasi bahwa istrinya ODP COVID-19 di Makassar, saya tidak tahu,'" ujar Ranu Indra.
Baca juga: Dinas Kesehatan Sulbar pesan 150 APD bagi tenaga medis
Baca juga: 98 orang dalam pemantauan COVID-19 di Sulbar
Pejabat Kejari Mamuju berusia 38 itu, dievaluasi menggunakan prosedur penanganan COVID-19 menuju RSUD Regional Sulbar yang merupakan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di daerah itu.
Dari pantauan, dua petugas medis dari Public Safety Centre (PSC) Kabupaten Mamuju dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) penanganan penyakit berbahaya dan menular, melakukan evakuasi dari dalam rumah dinas Kejaksaan Negeri Mamuju di Jalan Urip Sumiharjo Kelurahan Binanga menuju mobil ambulans.
Sementara, sejumlah petugas lainnya menyemprotkan cairan disinfektan ke beberapa ruangan termasuk mobil dinas dan para petugas yang melakukan evakuasi.
Baca juga: Wabub Mamuju minta kantor pelayanan gunakan SOP pencegahan COVID-19
Baca juga: Satu ODP COVID-19 di Polewali Mandar meninggal dunia
Pejabat Kejari Mamuju itu kemudian dibawa ke RSUD Regional Sulbar untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Kepala Kejaksaan Negeri Mamuju Ranu Indra, dikonfirmasi Antara, Sabtu sore, membenarkan adanya salah seorang pejabatnya yang dievakuasi ke RSUD Regional Sulbar menggunakan prosedur penanganan COVID-19.
Ia mengatakan, pejabat tersebut mengalami demam sehingga dilakukan penanganan berdasarkan SOP COVID-19.
Baca juga: Anggaran tak terduga penanggulangan COVID-19 Sulbar Rp2,5 miliar
Baca juga: Pemprov tutup akses masuk ke Sulbar
"Iya memang benar dia sakit. Karena kondisi saat ini memang sangat sensitif sehingga saya meminta petugas medis menjemput menggunakan SOP penanganan COVID-19. Mengenai hasilnya apakah dia demam biasa atau mengarah ke COVID-19, itu tergantung hasil pemeriksaan dari tim medis," kata Ranu Indra.
Ia membantah jika pejabat tersebut baru pulang dari Makassar Sulawesi Selatan.
"Tidak benar kalau dia baru pulang dari Makassar. Seminggu yang lalu dia ke Makassar karena memang yang bersangkutan orang di sana (Makassar). Kalau informasi bahwa istrinya ODP COVID-19 di Makassar, saya tidak tahu,'" ujar Ranu Indra.
Baca juga: Dinas Kesehatan Sulbar pesan 150 APD bagi tenaga medis
Baca juga: 98 orang dalam pemantauan COVID-19 di Sulbar
Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: