Tanjungpinang (ANTARA) - Relawan COVID-19 Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau menyemprotkan disinfektan di Kantor Bawaslu setempat untuk mencegah penularan virus mematikan tersebut.

Ketua Bawaslu Tanjungpinang Muhamad Zaini, di Tanjungpinang, Sabtu, memberi apresiasi kepada para relawan yang sudah meluangkan waktu, tenaga dan dana untuk melakukan tugas-tugas kemanusiaan.

Penyemprotan disinfektan di Kantor Bawaslu Tanjungpinang serta sosialisasi terkait penanganan COVID-19 yang dilakukan para relawan merupakan tugas mulia, seharusnya dilakukan pemerintah daerah secara intensif. Namun para relawan sudah mengambil alih sebagian tugas tersebut untuk meringankan tugas pemerintah.

Sosialisasi yang dilakukan para relawan tidak hanya membantu meringankan tugas-tugas staf dan komisioner Bawaslu Tanjungpinang, melainkan juga meningkatkan kewaspadaan untuk tetap menjaga lingkungan kantor tetap bersih.

"Kami sangat terharu, banyak orang ketakutan dan panik menghadapi COVID-19, ada relawan yang mau membantu masyarakat, termasuk lembaga pemerintahan," katanya.
Baca juga: Ditlantas Polda Metro semprot disinfektan personel secara rutin

Chairudin, relawan COVID-19 Tanjungpinang mengatakan, Bawaslu Tanjungpinang harus steril dari COVID-19 karena mereka memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan pilkada.

Karena itu, kata dia, para relawan dengan senang hati menyemprot seluruh ruangan Bawaslu Tanjungpinang.

"Tanpa Bawaslu Tanjungpinang, pilkada tidak dapat dilaksanakan di Tanjungpinang. Mereka harus tetap sehat agar pengawasan pilkada berjalan lancar," ujar pemuda yang akrab disapa Udin tersebut.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang itu berharap Bawaslu Tanjungpinang dan lembaga-lembaga lainnya dapat menyemprot disinfektan dua kali sehari yakni pagi dan sore.

"Kami akan terus bergerak ke ruang publik, membantu masyarakat dan pemerintah," katanya pula.
Baca juga: DPRD Babel minta pemprov semprot disinfektan rumah ibadah pedesaan