Makassar (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Rakyat yang dipersiapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai penyangga RSUP Wahidin Sudirohusodo dalam pelayanan pasien COVID-19, dijadwalkan akan mulai beroperasi pada akhir April 2020.

Direktur Utama RSUD Sayang Rakyat, dr Siti Haeriah Buhari di Makassar, Jumat, mengemukakan sebuah gedung isolasi dengan tiga lantai dipersiapkan sesuai instruksi Gubernur Sulsel dengan jumlah tempat tidur sebanyak 118 unit.

"Jadi ini instruksi gubernur sebagai penyangga RSUP Wahidin Sudirohusodo, cuma saat ini belum bisa digunakan. Sementara direnovasi, sekarang dari hitungan kontraktor sekitar dua sampai tiga minggu ke depan. InsyaAllah akhir April," katanya.

Baca juga: Kadis Kesehatan Sulsel mengakui positif COVID-19 tanpa gejala
Baca juga: Sulsel mendapat tambahan bantuan 3.500 ADP


Mengenai kesiapan pihak RSUD Sayang Rakyat, dr Haeriah mengemukakan telah menyiapkan SDM, namun meminta agar ada seorang dokter ahli paru yang secara mobile bisa menjangkau dan melakukan pemantauan pasien COVID-19.

Sementara untuk Alat Pelindung Diri (APD), RS Sayang Rakyat telah menyiapkan beberapa unit dengan membeli sendiri. Selain itu juga diharapkan adanya distribusi APD dari Dinas Kesehatan Sulsel.

"Belum lengkap, kita harapkan distribusi APD segera ada usai gedung selesai. Karena semuanya melalui Dinkes Sulsel. Kalau sekarang ini kami sudah beli sendiri," katanya.

Baca juga: Ruang isolasi berbintang lima disiapkan Sulsel untuk pasien COVID-19
Baca juga: ACT gelar operasi makan gratis untuk warga terdampak COVID-19


Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah telah meninjau kesiapan RSUD Sayang Rakyat untuk memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh pasien terkait COVID-19.

RSUD Sayang Rakyat sebelumnya merupakan ruangan perawatan anak yang sementara direnovasi menjadi ruang isolasi dengan anggaran sebesar Rp14 miliar, sedangkan untuk anggaran fasilitas atau alat kesehatan ditaksir mencapai Rp11 miliar.

Total keseluruhan untuk ruang isolasi berbintang lima itu sebesar Rp25 miliar.

"Ini kita mau buat ruangan isolasi yang berbintang lima untuk pasien COVID-19," kata Nurdin Abdullah.

Ruang berbintang lima ini dipersiapkan tempat tidur yang nyaman, kamar mandi yang paling bagus, fasilitas seperti TV, AC, WiFi, alat pembunuh kuman dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya.

"Bikin yang bagus. Tempat tidur yang nyaman. Karena orang masuk rumah sakit mau sehat dan harus nyaman. Kamar mandi harus yang bagus. Buat yang bagus," ujarnya kepada pihak RSUD Sayang Rakyat.

Baca juga: Sulsel siapkan hotel bagi tenaga medis COVID-19
Baca juga: Positif COVID-19 di Sulsel melonjak 100 persen menjadi 27 orang