Palu (ANTARA) - Bandara Mutiara Sis Aljufrie Kota Palu akhirnya menutup akses bagi warga negara asing, tenaga kerja asing dan buruh migran terhitung 27 Maret 2020, guna menekan penularan virus corona atau COVID-19 setelah ditemukannya satu warga Palu positif corona.

Informasi diterima ANTARA, Jumat, pembatasan itu ditetapkan Kantor Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Mutiara Sis Aljufrie Palu melalui surat nomor UM.002/62/1/PLW.2020 tanggal 27 Maret 2020.

Surat yang ditandatangani Kepala Kantor Bandara Mutiara Sis Aljufrie, Ubaedillah tersebut antara lain menyebutkan guna mendukung efektivitas langkah kebijakan pencegahan dan antisipasi penyebaran COVID-19 maka perlu pengendalian terhadap pergerakan arus penumpang datang khususnya WNA, TKA dan buruh migran.
Baca juga: Babel usulkan tutup bandara dan pelabuhan cegah COVID-19

Berdasarkan hal itu, maka disampaikan di stasiun/terminal pemberangkatan awal bahwa wilayah Sulawesi Tengah tertutup untuk kedatangan WNA, TKA dan buruh migran.

Ubaedillah mengatakan langkah tersebut ditempuh setelah mempertimbangkan surat Gubernur Sulteng tanggal 24 Maret 2020 perihal pembatasan pergerakan arus barang dan penumpang guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Sulteng.

Pemberitahuan pembatasan penumpang bagi WNA, TKA, dan buruh migran tersebut juga disampaikan kepada pimpinan cabang empat maskapai di Palu yakni Lion Air Group, Garuda Indonesia, Susi Air, dan Sriwijaya Air.

Menanggapi kebijakan tersebut Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, diwakili Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng Moh Haris Karimin menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik tersebut dalam menekan penyebaran COVID-19 di Sulawesi Tengah.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Maybrat tutup dua bandara

Sementara itu perkembangan COVID-19 di Sulteng hingga pukul 16.00 Wita yang dikeluarkan Pusdatina COVID-19 Sulawesi Tengah menyebutkan terdapat satu kasus positif, 42 ODP, dan 18 PDP.

Dari jumlah PDP tersebut sebanyak 12 diantaranya dalam proses laboratorium, lima negatif dan satu positif.

Sementara ODP, sebanyak 39 sedang dalam pemantauan, dan selesai pemantauan sebanyak tiga orang.

Dari 13 kabupaten/kota di Sulteng, tersisa empat kabupaten yang belum memiliki ODP maupun PDP yakni Buol, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Morowali.

Sementara kasus terbanyak ada di Kota Palu yakni enam ODP, sembilan PDP, tiga negatif dan satu positif corona.
Baca juga: Bupati Sikka surati Menhub minta izin tutup bandara dan pelabuhan