127 tenaga medis dikarantina di pendopo lama gubernuran Banten
27 Maret 2020 14:59 WIB
Tenaga medis RSUD Banten yang menangani pasien COVID-19 menjalani karantina di salah satu bangunan di pendopo lama gubernuran Banten di Serang, Jumat (27/3/2020). (ANTARA/Mulyana)
Serang (ANTARA) - Sebanyak 127 tenaga medis yang bertugas menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Banten sejak Kamis (26/3) menjalani karantina di kompleks pendopo lama gubernuran Banten di Jalan Brigjen Syam'un Nomor 5, Kota Serang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti selaku juru bicara gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Banten di Serang, Jumat, mengatakan bahwa pemerintah berusaha menyediakan tempat karantina yang nyaman bagi petugas medis.
"Kami menyediakan tempat karantina bagi petugas kesehatan, berlokasi di pendopo lama. Fasilitas yang ada di pendopo lama sangat komplit. Mereka disediakan makan tiga kali sehari, serta mobil bus antar jemput dari dan menuju rumah sakit," kata Ati.
Ia menambahkan, selain mendapat gaji bulanan para pegawai RSUD Banten yang bertugas menangani pasien COVID-19 akan mendapatkan insentif setiap bulan.
"Pemberian insentif ini juga sesuai dengan arahan Presiden sebagai bentuk terima kasih pemerintah atas apa yang telah mereka lakukan untuk masyarakat," kata Ati.
Rida Cristina, perawat di RSUD Banten yang menjalani karantina di pendopo lama, mengatakan bahwa pemerintah sudah menyediakan fasilitas yang nyaman bagi tenaga medis.
"Fasilitas yang disediakan layaknya sedang di Hotel Bintang 5. Kamar nyaman dan luas, dapur lengkap dan bersih, banyak ruang tamu dengan sofa yang nyaman, taman, mushala yang luas, dan suasana sekitar yang sejuk," katanya.
Ia menambahkan, tenaga medis yang menjalani karantina juga mendapat makan tiga kali sehari dan menikmati layanan antar-jemput.
Berkenaan dengan kabar mengenai beberapa pegawai RSUD Banten yang mengundurkan diri, Ati menjelaskan bahwa hal itu terjadi sebelum RSUD Banten menjadi pusat rujukan penanganan COVID-19 di Provinsi Banten. Pegawai yang mengundurkan diri, menurut dia, adalah pekerja yang direkrut menggunakan sistem alih daya.
"Namun sejak Kamis pagi sudah ada pengganti, bahkan ditambah 43 orang sehingga totalnya 64 tenaga cleaning service," kata Ati.
Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan RSUD Banten sebagai rumah sakit khusus untuk penanganan COVID-19, yang tidak melayani pasien lain di luar pasien COVID-19. Sebanyak 250 tempat tidur untuk pasien COVID-19 disiapkan di rumah sakit tersebut.
Baca juga:
Penginapan di Purwokerto sediakan tempat istirahat bagi tenaga medis
Pemprov DKI Jakarta sediakan hotel untuk tenaga medis COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti selaku juru bicara gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Banten di Serang, Jumat, mengatakan bahwa pemerintah berusaha menyediakan tempat karantina yang nyaman bagi petugas medis.
"Kami menyediakan tempat karantina bagi petugas kesehatan, berlokasi di pendopo lama. Fasilitas yang ada di pendopo lama sangat komplit. Mereka disediakan makan tiga kali sehari, serta mobil bus antar jemput dari dan menuju rumah sakit," kata Ati.
Ia menambahkan, selain mendapat gaji bulanan para pegawai RSUD Banten yang bertugas menangani pasien COVID-19 akan mendapatkan insentif setiap bulan.
"Pemberian insentif ini juga sesuai dengan arahan Presiden sebagai bentuk terima kasih pemerintah atas apa yang telah mereka lakukan untuk masyarakat," kata Ati.
Rida Cristina, perawat di RSUD Banten yang menjalani karantina di pendopo lama, mengatakan bahwa pemerintah sudah menyediakan fasilitas yang nyaman bagi tenaga medis.
"Fasilitas yang disediakan layaknya sedang di Hotel Bintang 5. Kamar nyaman dan luas, dapur lengkap dan bersih, banyak ruang tamu dengan sofa yang nyaman, taman, mushala yang luas, dan suasana sekitar yang sejuk," katanya.
Ia menambahkan, tenaga medis yang menjalani karantina juga mendapat makan tiga kali sehari dan menikmati layanan antar-jemput.
Berkenaan dengan kabar mengenai beberapa pegawai RSUD Banten yang mengundurkan diri, Ati menjelaskan bahwa hal itu terjadi sebelum RSUD Banten menjadi pusat rujukan penanganan COVID-19 di Provinsi Banten. Pegawai yang mengundurkan diri, menurut dia, adalah pekerja yang direkrut menggunakan sistem alih daya.
"Namun sejak Kamis pagi sudah ada pengganti, bahkan ditambah 43 orang sehingga totalnya 64 tenaga cleaning service," kata Ati.
Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan RSUD Banten sebagai rumah sakit khusus untuk penanganan COVID-19, yang tidak melayani pasien lain di luar pasien COVID-19. Sebanyak 250 tempat tidur untuk pasien COVID-19 disiapkan di rumah sakit tersebut.
Baca juga:
Penginapan di Purwokerto sediakan tempat istirahat bagi tenaga medis
Pemprov DKI Jakarta sediakan hotel untuk tenaga medis COVID-19
Pewarta: Mulyana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: