Menlu: KTT LB G20 bukti kepemimpinan global dalam tangani COVID-19
26 Maret 2020 22:48 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menlu Retno Marsudi (kiri) dan Menkeu Sri Mulyani mengikuti forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). KTT yang digagas oleh Arab Saudi selaku Ketua G20 tahun ini tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/pras.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KTT Luar Biasa atau Khusus G20 yang membahas COVID-19, Kamis, merupakan bukti kepemimpinan global dalam menangani krisis.
Hal itu disampaikan Menlu seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis malam.
"Presiden RI baru saja 'hadir' dalam KTT virtual G20 khusus membahas COVID-19.
Pertemuan KTT G20 kali ini tidak hanya dihadiri anggota G20 tapi juga organisasi internasional dan beberapa negara lain. Ini bukti global leadership G20 dalam menangani krisis," ujar Menlu dalam konferensi pers via video dari Istana Bogor.
Menlu mengatakan dalam KTT G20 kali ini, pesan utama yang diperoleh adalah bahwa pandemik mengingatkan seluruh bangsa mengenai saling keterkaitan dan vulnerabilitas.
"Kita tahu virus ini tidak mengenal batas negara oleh karena itu untuk melawan virus ini harus dilakukan kerja sama secara bersama, terkoordinasi dan bersinergi," jelas Menlu.
Oleh karena itu, kata dia, sense of solidarity, kerja sama dan sinergitas tampak muncul dari semua pernyataan yang diberikan para pemimpin dalam KTT itu.
Menlu menyampaikan dari pernyataan para pemimpin dalam KTT G20 itu, terlihat determinasi tinggi dari para kepala negara dan kepala perwakilan untuk melindungi hidup manusia.
Selain itu juga mengenai upaya mengembalikan kepercayaan dan menjaga stabilitas keuangan serta menghidupkan kembali pertumbuhan.
"Dalam pernyataan tadi, bagaimana para kepala negara, kepala pemerintahan, menyampaikan upaya untuk meminimalkan disrupsi terhadap perdagangan dan global supply chain," ujar dia.
Selain itu beberapa kepala negara juga menyampaikan mengenai pentingnya memberikan perhatian kepada negara berkembang, dan juga least develop country.
"Sekjen PBB khusus menyampaikan hal itu karena negara berkembang dan least development country memiliki kapasitas berbeda, yang tidak sama dalam menangani isu COVID-19," ujar Menlu.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak G20 "perangi" COVID-19 dan perlambatan ekonomi
Dia mengatakan koordinasi, sinergi dan solidaritas serta soliditas menjadi ruh dari pertemuan KTT Khusus G20 mengenai COVID-19.
Lebih jauh dia mengatakan dalam KTT, Presiden RI Jokowi kembali menekankan pentingnya kerja sama, soliditas dan sinergitas.
Presiden juga menyampaikan pesan kuat bahwa seluruh bangsa harus memenangkan dua peperangan sekaligus yakni melawan COVID-19 dan melawan pelemahan ekonomi dunia saat ini.
"Itu dua pesan besar yang disampaikan presiden dalam statement nasional tadi. Dan dari pertemuan ini tadi akan dikeluarkan leader statement yang intinya akan dibagi empat hal, yakni upaya memerangi pandemik, safeguard ekonomi global, bagaimana meng-address disrupsi perdagangan dan bagaimana memperkuat kemitraan global," paparnya.
Baca juga: Presiden Jokowi ikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor
Baca juga: Menlu RI, Jepang berdiskusi tentang penyebaran COVID-19
Baca juga: Menlu Indonesia, Iran bahas perkembangan COVID-19
Hal itu disampaikan Menlu seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis malam.
"Presiden RI baru saja 'hadir' dalam KTT virtual G20 khusus membahas COVID-19.
Pertemuan KTT G20 kali ini tidak hanya dihadiri anggota G20 tapi juga organisasi internasional dan beberapa negara lain. Ini bukti global leadership G20 dalam menangani krisis," ujar Menlu dalam konferensi pers via video dari Istana Bogor.
Menlu mengatakan dalam KTT G20 kali ini, pesan utama yang diperoleh adalah bahwa pandemik mengingatkan seluruh bangsa mengenai saling keterkaitan dan vulnerabilitas.
"Kita tahu virus ini tidak mengenal batas negara oleh karena itu untuk melawan virus ini harus dilakukan kerja sama secara bersama, terkoordinasi dan bersinergi," jelas Menlu.
Oleh karena itu, kata dia, sense of solidarity, kerja sama dan sinergitas tampak muncul dari semua pernyataan yang diberikan para pemimpin dalam KTT itu.
Menlu menyampaikan dari pernyataan para pemimpin dalam KTT G20 itu, terlihat determinasi tinggi dari para kepala negara dan kepala perwakilan untuk melindungi hidup manusia.
Selain itu juga mengenai upaya mengembalikan kepercayaan dan menjaga stabilitas keuangan serta menghidupkan kembali pertumbuhan.
"Dalam pernyataan tadi, bagaimana para kepala negara, kepala pemerintahan, menyampaikan upaya untuk meminimalkan disrupsi terhadap perdagangan dan global supply chain," ujar dia.
Selain itu beberapa kepala negara juga menyampaikan mengenai pentingnya memberikan perhatian kepada negara berkembang, dan juga least develop country.
"Sekjen PBB khusus menyampaikan hal itu karena negara berkembang dan least development country memiliki kapasitas berbeda, yang tidak sama dalam menangani isu COVID-19," ujar Menlu.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak G20 "perangi" COVID-19 dan perlambatan ekonomi
Dia mengatakan koordinasi, sinergi dan solidaritas serta soliditas menjadi ruh dari pertemuan KTT Khusus G20 mengenai COVID-19.
Lebih jauh dia mengatakan dalam KTT, Presiden RI Jokowi kembali menekankan pentingnya kerja sama, soliditas dan sinergitas.
Presiden juga menyampaikan pesan kuat bahwa seluruh bangsa harus memenangkan dua peperangan sekaligus yakni melawan COVID-19 dan melawan pelemahan ekonomi dunia saat ini.
"Itu dua pesan besar yang disampaikan presiden dalam statement nasional tadi. Dan dari pertemuan ini tadi akan dikeluarkan leader statement yang intinya akan dibagi empat hal, yakni upaya memerangi pandemik, safeguard ekonomi global, bagaimana meng-address disrupsi perdagangan dan bagaimana memperkuat kemitraan global," paparnya.
Baca juga: Presiden Jokowi ikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor
Baca juga: Menlu RI, Jepang berdiskusi tentang penyebaran COVID-19
Baca juga: Menlu Indonesia, Iran bahas perkembangan COVID-19
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: