Jakarta (ANTARA) - Ketua umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid mengatakan seluruh turnamen panjat tebing internasional terutama untuk perebutan tiket Olimpiade Tokyo ditunda hingga pandemi COVID-19 reda.

Kepastian penundaan itu disampaikan Yenny Wahid usai menggelar Video Conference dengan Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) bersama seluruh federasi panjat tebing dunia.

"Tentunya seperti sudah bisa diduga, semua turnamen panjat tebing ditunda sampai meredanya pandemi COVID-19," kata Yenny dalam keterangannya di grup perpesanan, Kamis.

Baca juga: Indonesia ajukan diri jadi tuan rumah Kejuaraan Panjat Tebing Asia

"Intinya seluruh turnamen ditunda termasuk yang sifatnya sebagai qualifier atau turnamen kualifikasi peserta Olimpiade," kata dia menambahkan.

Dengan dibatalkan seluruh turnamen, otomatis Indonesia yang awalnya mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan panjat tebing Asia juga dipastikan tertutup.

Kejuaraan yang merupakan babak kualifikasi terakhir sebelum Olimpiade 2020 itu seharusnya digelar di Morioka, Jepang, pada Mei. Namun IFSC Asia memutuskan untuk memindahkan lokasi dengan alasan kekhawatiran penyebaran virus corona yang mewabah di Negeri Sakura itu.

Baca juga: Pimpin FPTI, Yenny Wahid siapkan program 100 dinding panjat

"Karena kan memang April ke atas sebetulnya sudah terjadwal untuk kompetisi benua (Continental Championship). Namun semua akhirnya ditunda dahulu sambil melihat perkembangan situasi. IFSC akan terus berkoordinasi dgn IOC dan akan mengupdate apabila ada perkembangan terbaru," kata dia.

Yenny mengatakan, dari Video Conference yang disampaikan Ketua IFSC Marco Scolaris bahwa fokus saat ini adalah semua negara bekerja sama untuk melawan pandemi COVID-19.

"Bahkan Marco menekankan bahwa tebing dan dinding tidak akan bergeser, tetapi virus bisa menjalar ke mana-mana. Karenanya menjadi penting sekali kita semua tetap menjaga jarak dan tinggal di rumah," kata dia.

Baca juga: Jepang dan IOC sepakati penundaan Olimpiade Tokyo 2020