Laporan dari Kuala Lumpur
3.570 penduduk Johor Bahru diisolasi
26 Maret 2020 21:42 WIB
Operator pelayanan kereta dalam kota, Prasarana Malaysia Berhad (Prasarana), mengurangi waktu operasi monorail di Kuala Lumpur, Kamis (26/3/2020) terkait penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (Movement Control Order) (18/3) - (31/4) dalam rangka membendung COVID-19. Monorail rute Titiwangsa ke KL Sentral tersebut hanya beroperasi mulai pukul 06:00 hingga 10:00 pagi dan pukul 17:00 hingga 22:00 waktu setempat. Foto ANTARA/Agus Setiawan/hp.
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Pemerintah Malaysia memutuskan melakukan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD) atau isolasi terhadap dua kawasan di Negara Bagian Johor Bahru dengan penduduk 3.570 orang karena terdapat 83 orang terinfeksi COVID-19.
"Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) telah memastikan terdapat 83 kasus positif terjangkit COVID-19 di Daerah Kluang, Johor. Dari jumlah itu sebanyak 61 kasus dari Kampung Dato’ Ibrahim Majid dan Bandar Baharu Dato’ Ibrahim Majid di Simpang Renggam, Kluang, Johor," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Kamis.
Karena jumlah kasus yang tinggi di dua kawasan tersebut, ujar dia, pemerintah atas nasehat Menteri Kesehatan telah memutuskan untuk melaksanakan Perintah
Kawalan Pergerakan Diperketatkan (Enhanced Movement Control Order) di Kampung Dato’ Ibrahim Majid dan Bandar Baharu Dato’ Ibrahim Majid di Simpang Renggam, Kluang, Johor.
"Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD) melibatkan 3,570 orang penduduk setempat daripada 650 keluarga. Perintah ini akan berlaku mulai tengah malam ini 27 Maret 2020 hingga 9 April 2020," katanya.
Tujuan PKPD dilaksanakan adalah untuk membendung berjangkitnya COVID-19 menular keluar dari kawasan tersebut. Langkah ini akan memperbolehkan aktivitas pendeteksian kasus dari rumah ke rumah dilaksanakan sepanjang tempo 14 hari.
"Dengan pelaksanaan perintah ini semua penduduk setempat dan pengunjung yang telah berada di kedua kawasan tidak dibenarkan keluar rumah sepanjang tempo PKPD berlaku," katanya.
Dia mengatakan bukan penduduk setempat dan pengunjung tidak dibenarkan masuk ke kedua kawasan sepanjang tempo PKPD berlaku, semua aktivitas perniagaan dihentikan, makanan utama yang mencukupi untuk tempo 14 hari akan dicukupkan kepada semua penduduk setempat oleh Jabatan Kebajikan
Masyarakat.
"Pangkalan perobatan (medical base) akan dibuka di kawasan PKPD, semua jalan keluar masuk kawasan PKPD ditutup. Bagi memastikan kepatuhan perintah ini Polis Diraja Malaysia (PDRM), Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Angkatan Pertahanan Awam Malaysia (APM) dan Jabatan Sukarelawan Malaysia (RELA) akan mengawal seluruh kawasan," katanya.
Bagi pelaksanaan perintah ini, ujar dia, semua penduduk diminta untuk tenang dan memberi kerjasama sepenuhnya kepada petugas-petugas dari KKM serta mematuhi semua arahan pihak pemerintah.
Baca juga: Pemkot minta TKI dari Johor tidak singgah lama di Batam
Baca juga: Malaysia laporkan 235 kasus tambahan corona
Baca juga: PM Malaysia: "lockdown" sebagian diperpanjang hingga 14 April
"Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) telah memastikan terdapat 83 kasus positif terjangkit COVID-19 di Daerah Kluang, Johor. Dari jumlah itu sebanyak 61 kasus dari Kampung Dato’ Ibrahim Majid dan Bandar Baharu Dato’ Ibrahim Majid di Simpang Renggam, Kluang, Johor," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Kamis.
Karena jumlah kasus yang tinggi di dua kawasan tersebut, ujar dia, pemerintah atas nasehat Menteri Kesehatan telah memutuskan untuk melaksanakan Perintah
Kawalan Pergerakan Diperketatkan (Enhanced Movement Control Order) di Kampung Dato’ Ibrahim Majid dan Bandar Baharu Dato’ Ibrahim Majid di Simpang Renggam, Kluang, Johor.
"Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD) melibatkan 3,570 orang penduduk setempat daripada 650 keluarga. Perintah ini akan berlaku mulai tengah malam ini 27 Maret 2020 hingga 9 April 2020," katanya.
Tujuan PKPD dilaksanakan adalah untuk membendung berjangkitnya COVID-19 menular keluar dari kawasan tersebut. Langkah ini akan memperbolehkan aktivitas pendeteksian kasus dari rumah ke rumah dilaksanakan sepanjang tempo 14 hari.
"Dengan pelaksanaan perintah ini semua penduduk setempat dan pengunjung yang telah berada di kedua kawasan tidak dibenarkan keluar rumah sepanjang tempo PKPD berlaku," katanya.
Dia mengatakan bukan penduduk setempat dan pengunjung tidak dibenarkan masuk ke kedua kawasan sepanjang tempo PKPD berlaku, semua aktivitas perniagaan dihentikan, makanan utama yang mencukupi untuk tempo 14 hari akan dicukupkan kepada semua penduduk setempat oleh Jabatan Kebajikan
Masyarakat.
"Pangkalan perobatan (medical base) akan dibuka di kawasan PKPD, semua jalan keluar masuk kawasan PKPD ditutup. Bagi memastikan kepatuhan perintah ini Polis Diraja Malaysia (PDRM), Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Angkatan Pertahanan Awam Malaysia (APM) dan Jabatan Sukarelawan Malaysia (RELA) akan mengawal seluruh kawasan," katanya.
Bagi pelaksanaan perintah ini, ujar dia, semua penduduk diminta untuk tenang dan memberi kerjasama sepenuhnya kepada petugas-petugas dari KKM serta mematuhi semua arahan pihak pemerintah.
Baca juga: Pemkot minta TKI dari Johor tidak singgah lama di Batam
Baca juga: Malaysia laporkan 235 kasus tambahan corona
Baca juga: PM Malaysia: "lockdown" sebagian diperpanjang hingga 14 April
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: