Pemerintah siapkan BLT untuk warga miskin hingga pengojek daring
26 Maret 2020 15:22 WIB
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020). ANTARA/Yogi Rachman/am.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat termiskin dan kelompok komunitas terdampak di antaranya pengemudi ojek dalam jaringan (daring) untuk menjaga daya belinya dalam menghadapi imbas COVID-19.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono di Jakarta, Kamis, menjelaskan skema itu akan dirancang dalam stimulus ekonomi lanjutan.
Baca juga: Dampak corona, pemerintah siapkan bantuan untuk pekerja informal
Menurut dia, ada sekitar 29,3 juta orang atau rumah tangga termiskin di Indonesia yang akan digelontorkan BLT.
Dari jumlah itu, lanjut dia, data yang sudah valid di Kementerian Sosial ada 15,2 juta orang penerima bantuan pangan nontunai atau dikenal Program Sembako.
Sedangkan, untuk 14,1 juta orang sisanya, kata dia, pemerintah sedang menghitung kembali sambil menggulirkan BLT untuk 15,2 juta orang tersebut.
Selain kepada masyarakat termiskin, BLT selanjutnya untuk kelompok komunitas terdampak.
Sasaran pertama, lanjut dia, adalah para pekerja sektor informal seperti warung, toko-toko kecil, pedagang pasar, dan sebagainya.
Sasaran kedua adalah para pelaku usaha transportasi online seperti pengemudi Gojek dan Grab serta pekerja informal lainnya, termasuk pekerja harian di mal, pusat perbelanjaan, dan lainnya.
"Untuk datanya, kami koordinasikan dengan pemerintah daerah terutama DKI Jakarta, Gojek, Grab, dan beberapa asosiasi seperti salah satunya Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI)," ucap Susiwijono.
Baca juga: 1.000 paket beras dari Presiden didistribusikan Polres Metro Bekasi
Baca juga: Wapres: Masyarakat rentan COVID-19 dapat bantuan Pemerintah
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono di Jakarta, Kamis, menjelaskan skema itu akan dirancang dalam stimulus ekonomi lanjutan.
Baca juga: Dampak corona, pemerintah siapkan bantuan untuk pekerja informal
Menurut dia, ada sekitar 29,3 juta orang atau rumah tangga termiskin di Indonesia yang akan digelontorkan BLT.
Dari jumlah itu, lanjut dia, data yang sudah valid di Kementerian Sosial ada 15,2 juta orang penerima bantuan pangan nontunai atau dikenal Program Sembako.
Sedangkan, untuk 14,1 juta orang sisanya, kata dia, pemerintah sedang menghitung kembali sambil menggulirkan BLT untuk 15,2 juta orang tersebut.
Selain kepada masyarakat termiskin, BLT selanjutnya untuk kelompok komunitas terdampak.
Sasaran pertama, lanjut dia, adalah para pekerja sektor informal seperti warung, toko-toko kecil, pedagang pasar, dan sebagainya.
Sasaran kedua adalah para pelaku usaha transportasi online seperti pengemudi Gojek dan Grab serta pekerja informal lainnya, termasuk pekerja harian di mal, pusat perbelanjaan, dan lainnya.
"Untuk datanya, kami koordinasikan dengan pemerintah daerah terutama DKI Jakarta, Gojek, Grab, dan beberapa asosiasi seperti salah satunya Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI)," ucap Susiwijono.
Baca juga: 1.000 paket beras dari Presiden didistribusikan Polres Metro Bekasi
Baca juga: Wapres: Masyarakat rentan COVID-19 dapat bantuan Pemerintah
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: