Pemerintah Honduras kirim makanan ke 3,2 juta orang karena corona
26 Maret 2020 12:23 WIB
Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez berjabat tangan dengan Menteri Pertanian Meksiko Victor Villalobos saat keduanya bertemu di Ciudad Hidalgo, negara bagian Chiapas, Meksiko, Minggu (18/8/2019). ANTARA FOTO/Press Office Andres Manuel Lopez Obrador/Handout via REUTERS /djo/ama
Tegucigalpa (ANTARA) - Tentara bersenjata Honduras mulai mengirimkan makanan kepada sekitar 3,2 juta orang yang dikarantina di rumah mereka pada Rabu, bagian dari upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona di negara dengan sedikit sumber daya dan sistem kesehatan masyarakat yang terbatas itu.
Sejauh ini, Honduras telah melaporkan 36 kasus virus dan tidak ada kematian. Untuk mencegah penyebaran virus, Presiden Juan Orlando Hernandez telah menangguhkan transportasi umum, menutup kantor-kantor pemerintah dan bisnis, dan memerintahkan orang-orang di seluruh negeri untuk tetap tinggal di dalam rumah setiap saat.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan hidup. Ini termasuk memastikan yang paling rentan memiliki makanan di rumah di atas meja mereka," kata Hernandez kepada jaringan televisi nasional.
Distribusi kacang, beras, gula, mentega, tepung jagung dan spagheti bersama dengan sabun, deterjen dan pembersih tangan untuk 6.000 keluarga dimulai di lingkungan miskin Los Pinos di ibu kota Tegucigalpa pada Rabu. Tentara secara bertahap akan membawa persediaan ke total 800.000 keluarga di San Pedro Sula, La Ceiba dan Choluteca, beberapa kota terbesar di Honduras, yang masing-masing telah melaporkan kasus corona.
Baca juga: Kolombia jadi negara Amerika Latin pertama mampu uji virus corona
Baca juga: Kasus corona di Meksiko terjadi pada tiga warga yang kunjungi Italia
Pada Selasa, warga di berbagai bagian Tegucigalpa melakukan protes di jalan-jalan untuk meminta makanan, dengan mengatakan mereka tidak dapat bekerja atau berbelanja bahan makanan karena karantina.
"Situasi ini menyedihkan karena kami tidak punya apa-apa - tidak ada transportasi, tidak ada uang. Kami tidak punya makanan lagi," kata Maria Montoya, 70, seorang warga Los Pinos yang mengatakan bahwa suaminya, seorang penjaga keamanan, belum bisa bekerja.
Di Los Pinos, yang dikendalikan oleh gerombolan Barrio 18 yang kejam, tentara berseragam dalam rompi anti peluru dan membawa senapan M-16 tiba dengan truk tentara dan persediaan makanan yang dimaksudkan untuk bertahan 15 hari per keluarga, dan berjalan kaki melalui jalan-jalan sempit yang curam untuk mengirimkan paket .
"Kami akan pergi dari rumah ke rumah. Kami ingin siapa pun yang membutuhkannya, yang tidak punya uang, untuk memiliki paket makanan ini, sementara situasi sulit ini berlangsung," kata Hernandez.
Banyak keluarga lain tidak memperoleh bantuan pada Rabu, yang memicu protes lebih lanjut di berbagai bagian negara itu, dengan penduduk memblokir jalan selama beberapa jam di luar Tegucigalpa dan menuntut pasokan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Amerika Latin perketat pengawasan COVID-19 dengan militer, jam malam
Baca juga: Amerika Latin tingkatkan larangan penerbangan karena corona
Sejauh ini, Honduras telah melaporkan 36 kasus virus dan tidak ada kematian. Untuk mencegah penyebaran virus, Presiden Juan Orlando Hernandez telah menangguhkan transportasi umum, menutup kantor-kantor pemerintah dan bisnis, dan memerintahkan orang-orang di seluruh negeri untuk tetap tinggal di dalam rumah setiap saat.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan hidup. Ini termasuk memastikan yang paling rentan memiliki makanan di rumah di atas meja mereka," kata Hernandez kepada jaringan televisi nasional.
Distribusi kacang, beras, gula, mentega, tepung jagung dan spagheti bersama dengan sabun, deterjen dan pembersih tangan untuk 6.000 keluarga dimulai di lingkungan miskin Los Pinos di ibu kota Tegucigalpa pada Rabu. Tentara secara bertahap akan membawa persediaan ke total 800.000 keluarga di San Pedro Sula, La Ceiba dan Choluteca, beberapa kota terbesar di Honduras, yang masing-masing telah melaporkan kasus corona.
Baca juga: Kolombia jadi negara Amerika Latin pertama mampu uji virus corona
Baca juga: Kasus corona di Meksiko terjadi pada tiga warga yang kunjungi Italia
Pada Selasa, warga di berbagai bagian Tegucigalpa melakukan protes di jalan-jalan untuk meminta makanan, dengan mengatakan mereka tidak dapat bekerja atau berbelanja bahan makanan karena karantina.
"Situasi ini menyedihkan karena kami tidak punya apa-apa - tidak ada transportasi, tidak ada uang. Kami tidak punya makanan lagi," kata Maria Montoya, 70, seorang warga Los Pinos yang mengatakan bahwa suaminya, seorang penjaga keamanan, belum bisa bekerja.
Di Los Pinos, yang dikendalikan oleh gerombolan Barrio 18 yang kejam, tentara berseragam dalam rompi anti peluru dan membawa senapan M-16 tiba dengan truk tentara dan persediaan makanan yang dimaksudkan untuk bertahan 15 hari per keluarga, dan berjalan kaki melalui jalan-jalan sempit yang curam untuk mengirimkan paket .
"Kami akan pergi dari rumah ke rumah. Kami ingin siapa pun yang membutuhkannya, yang tidak punya uang, untuk memiliki paket makanan ini, sementara situasi sulit ini berlangsung," kata Hernandez.
Banyak keluarga lain tidak memperoleh bantuan pada Rabu, yang memicu protes lebih lanjut di berbagai bagian negara itu, dengan penduduk memblokir jalan selama beberapa jam di luar Tegucigalpa dan menuntut pasokan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Amerika Latin perketat pengawasan COVID-19 dengan militer, jam malam
Baca juga: Amerika Latin tingkatkan larangan penerbangan karena corona
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: