Jayapura (ANTARA) - Sekitar 418 penumpang KM. Cirimai yang dijadwalkan tiba di pelabuhan Jayapura, Jumat (27/3) akan dikembalikan ke pelabuhan asal karena ditutupnya aktivitas naik turun penumpang.

Kapal tersebut tidak masuk ke perairan Jayapura karena dilarang masuk sehingga aktivitas bongkar muat penumpang dan barang juga tidak dilakukan.

"Bagi penumpang yang sudah terlanjur berada di kapal akan kembali diturunkan di pelabuhan asal," kata Kepala PT Pelni Jayapura Harianto Sembiring kepada Antara di Jayapura, Rabu.

Baca juga: Tidak ada penutupan pelayaran di NTT untuk cegah COVID-19
Dikatakan, KM. Cirimai selain membawa 418 penumpang juga mengangkut 31 kontainer berisi berbagai jenis barang.
Semuanya tidak akan diturunkan di pelabuhan baik orang maupun barang (kontainer) karena kapal tersebut tidak masuk ke perairan Jayapura.
Saat ini KM. Cirimai masih berada di pelabuhan Sorong dan dijadwalkan Kamis (26/3) di pelabuhan Biak, namun karena Biak masuk Provinsi Papua maka kebijakan itu kemungkinan diterapkan sehingga baik pelabuhan Jayapura maupun Biak tidak ada aktivitas bongkar muat barang dan penumpang, jelas Sembiring.

Baca juga: Tiga kapal Pelni pulangkan 750 peserta Ijtima dunia
Dikatakan, penutupan naik-turun penumpang di pelabuhan Jayapura sesuai arahan dalam rapat yang dipimpin Gubernur Papua Lukas Enembe, Selasa (24/3).
"Penutupan itu akan berlangsung hingga 9 April mendatang, sedangkan bongkar muat kapal kargo tetap berlangsung normal," kata Kepala PT. Pelni Jayapura Harianto Sembiring.