Pompeo: China masih tutupi informasi penting terkait corona
25 Maret 2020 14:10 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo berjalan menjelang penandatanganan kesepakatan antara anggota delegasi Taliban Afganistan dan pemerintah Amerika Serikat di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020). ANTARA/REUTERS/Ibraheem al Omari/aa. (REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI)
Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Selasa mempertajam kritiknya terhadap cara China menangani wabah corona, dengan mengatakan Partai Komunis yang berkuasa masih menutupi informasi yang diperlukan dunia untuk mencegah penyebaran lebih jauh COVID-19..
Dalam sebuah wawancara dengan program radio Washington Watch, Pompeo mengulangi tuduhannya sebelumnya bahwa keterlambatan Beijing dalam berbagi informasi tentang virus itu telah menciptakan risiko bagi orang-orang di seluruh dunia dan mengatakan ini telah "benar-benar membahayakan ribuan nyawa."
"Kekhawatiran saya adalah bahwa penyembunyian ini, disinformasi yang dilakukan oleh Partai Komunis China ini, masih menyangkal dunia dari informasi yang dibutuhkan untuk mencegah kasus-kasus lebih lanjut atau sesuatu seperti ini agar tidak terulang lagi," tambahnya.
Pompeo juga menuduh Iran dan Rusia melakukan kampanye disinformasi tentang virus tersebut.
"Kampanye disinformasi dari Rusia dan Iran serta China berlanjut," katanya. "Mereka menyebut ini berasal dari Angkatan Darat AS dan mereka mengatakan mungkin itu dimulai di Italia, semua hal untuk mengalihkan tanggung jawab."
Baca juga: Rand Paul, senator AS pertama yang positif terinfeksi corona
Baca juga: AS izinkan alat deteksi 45 menit virus corona
Terlepas dari kritiknya yang kuat terhadap China, Pompeo menahan diri dari menyebut virus itu sebagai "virus China" atau "virus Wuhan," label yang membuat marah Beijing dan yang telah ia gunakan berulang kali.
"Waktunya akan tiba untuk saling tuduh," katanya, tetapi menambahkan penting bagi dunia untuk mengetahui sekarang apa yang sebenarnya terjadi.
"Ini adalah krisis global yang sedang berlangsung, dan kami perlu memastikan bahwa setiap negara saat ini transparan, berbagi apa yang sebenarnya terjadi, sehingga komunitas global, perawatan kesehatan global, komunitas penyakit menular dapat mulai mengerjakan ini dengan holistik. "
Pompeo, seorang kritikus gigih terhadap Beijing dan Partai Komunis, mengatakan "keputusan yang sangat penting" harus dibuat di masa depan tentang bagaimana hubungan AS-China dibangun.
Dia menambahkan bahwa tantangan rantai pasokan yang dihadapi Amerika Serikat adalah karena perusahaan "mengoperasikan rantai pasokan mereka dari China tetapi tidak di sini di Amerika Serikat."
Pompeo tidak merinci, tetapi pejabat pemerintah AS mengatakan pekan lalu Gedung Putih sedang mempersiapkan perintah eksekutif untuk membantu merelokasi rantai pasokan medis dari China dan tempat lain di luar negeri ke Amerika Serikat di tengah wabah virus corona.
Rencana AS itu telah memicu kekhawatiran di China dan di tempat lain, meskipun tidak jelas kapan Trump akan bertindak.
Pada briefing harian tentang gugus tugas virus corona, Trump mengatakan Amerika Serikat "tidak boleh bergantung pada negara asing untuk sarana kelangsungan hidup kita sendiri."
"Tujuan kita untuk masa depan adalah memiliki obat-obatan Amerika untuk pasien Amerika, persediaan Amerika untuk rumah sakit Amerika ...".
Sumber: Reuters
Baca juga: New York laporkan lonjakan luar biasa kasus corona
Baca juga: Makin banyak wilayah di AS perintahkan isolasi karena COVID-19
Dalam sebuah wawancara dengan program radio Washington Watch, Pompeo mengulangi tuduhannya sebelumnya bahwa keterlambatan Beijing dalam berbagi informasi tentang virus itu telah menciptakan risiko bagi orang-orang di seluruh dunia dan mengatakan ini telah "benar-benar membahayakan ribuan nyawa."
"Kekhawatiran saya adalah bahwa penyembunyian ini, disinformasi yang dilakukan oleh Partai Komunis China ini, masih menyangkal dunia dari informasi yang dibutuhkan untuk mencegah kasus-kasus lebih lanjut atau sesuatu seperti ini agar tidak terulang lagi," tambahnya.
Pompeo juga menuduh Iran dan Rusia melakukan kampanye disinformasi tentang virus tersebut.
"Kampanye disinformasi dari Rusia dan Iran serta China berlanjut," katanya. "Mereka menyebut ini berasal dari Angkatan Darat AS dan mereka mengatakan mungkin itu dimulai di Italia, semua hal untuk mengalihkan tanggung jawab."
Baca juga: Rand Paul, senator AS pertama yang positif terinfeksi corona
Baca juga: AS izinkan alat deteksi 45 menit virus corona
Terlepas dari kritiknya yang kuat terhadap China, Pompeo menahan diri dari menyebut virus itu sebagai "virus China" atau "virus Wuhan," label yang membuat marah Beijing dan yang telah ia gunakan berulang kali.
"Waktunya akan tiba untuk saling tuduh," katanya, tetapi menambahkan penting bagi dunia untuk mengetahui sekarang apa yang sebenarnya terjadi.
"Ini adalah krisis global yang sedang berlangsung, dan kami perlu memastikan bahwa setiap negara saat ini transparan, berbagi apa yang sebenarnya terjadi, sehingga komunitas global, perawatan kesehatan global, komunitas penyakit menular dapat mulai mengerjakan ini dengan holistik. "
Pompeo, seorang kritikus gigih terhadap Beijing dan Partai Komunis, mengatakan "keputusan yang sangat penting" harus dibuat di masa depan tentang bagaimana hubungan AS-China dibangun.
Dia menambahkan bahwa tantangan rantai pasokan yang dihadapi Amerika Serikat adalah karena perusahaan "mengoperasikan rantai pasokan mereka dari China tetapi tidak di sini di Amerika Serikat."
Pompeo tidak merinci, tetapi pejabat pemerintah AS mengatakan pekan lalu Gedung Putih sedang mempersiapkan perintah eksekutif untuk membantu merelokasi rantai pasokan medis dari China dan tempat lain di luar negeri ke Amerika Serikat di tengah wabah virus corona.
Rencana AS itu telah memicu kekhawatiran di China dan di tempat lain, meskipun tidak jelas kapan Trump akan bertindak.
Pada briefing harian tentang gugus tugas virus corona, Trump mengatakan Amerika Serikat "tidak boleh bergantung pada negara asing untuk sarana kelangsungan hidup kita sendiri."
"Tujuan kita untuk masa depan adalah memiliki obat-obatan Amerika untuk pasien Amerika, persediaan Amerika untuk rumah sakit Amerika ...".
Sumber: Reuters
Baca juga: New York laporkan lonjakan luar biasa kasus corona
Baca juga: Makin banyak wilayah di AS perintahkan isolasi karena COVID-19
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: