Kemenko Maritim: Pemindahan ibu kota terus berjalan
25 Maret 2020 12:05 WIB
Desain dari Nagara Rimba Nusa, sebagai pemenang pertama Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Baru Negara. ANTARA/Aji Cakti/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan proses pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur terus berjalan sesuai rencana, meski tengah terjadi pandemi virus corona (COVID-19).
Staf Khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Kelembagaan dan Media Jodi Mahardi dalam rilis pers melalui video di Jakarta, Rabu, menjelaskan tim dari Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, serta Kementerian Keuangan terus melakukan komunikasi intens dengan calon investor dan mitra.
"Saat ini, persiapan masih on track. Tim dari Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan juga terus melakukan komunikasi intens dengan berbagai calon investor dan mitra joint venture untuk pengembangan ibu kota," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Desain ibu kota baru selesai pertengahan 2020
Jodi yang juga Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi mengatakan berbagai opsi mengenai pengembangan ibu kota masih terus dikaji dan dipertimbangkan.
"Pada saatnya nanti akan diputuskan bersama," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada sekitar 30 investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk ikut membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Banyak investor partner yang tertarik membangun ibu kota negara. Saya baru dikirim list-nya, sudah hampir 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi," katanya akhir Februari lalu.
Luhut mengatakan puluhan investor itu berasal dari dalam dan luar negeri serta berbagai bidang usaha, mulai dari listrik hingga kendaraan.
"Banyak perusahaan investor luar negeri yang ingin masuk, dari Amerika ingin masuk, Jepang masuk, Abu Dhabi (UEA) masuk, Singapura, banyak sekali," katanya.
Baca juga: MPR: Perlu PPHN dalam langkah pemindahan ibu kota
Baca juga: Tabalong siapkan 3.000 hektar kawasan industri sokong Ibu Kota Negara
Staf Khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Kelembagaan dan Media Jodi Mahardi dalam rilis pers melalui video di Jakarta, Rabu, menjelaskan tim dari Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, serta Kementerian Keuangan terus melakukan komunikasi intens dengan calon investor dan mitra.
"Saat ini, persiapan masih on track. Tim dari Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan juga terus melakukan komunikasi intens dengan berbagai calon investor dan mitra joint venture untuk pengembangan ibu kota," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Desain ibu kota baru selesai pertengahan 2020
Jodi yang juga Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi mengatakan berbagai opsi mengenai pengembangan ibu kota masih terus dikaji dan dipertimbangkan.
"Pada saatnya nanti akan diputuskan bersama," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada sekitar 30 investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk ikut membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Banyak investor partner yang tertarik membangun ibu kota negara. Saya baru dikirim list-nya, sudah hampir 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi," katanya akhir Februari lalu.
Luhut mengatakan puluhan investor itu berasal dari dalam dan luar negeri serta berbagai bidang usaha, mulai dari listrik hingga kendaraan.
"Banyak perusahaan investor luar negeri yang ingin masuk, dari Amerika ingin masuk, Jepang masuk, Abu Dhabi (UEA) masuk, Singapura, banyak sekali," katanya.
Baca juga: MPR: Perlu PPHN dalam langkah pemindahan ibu kota
Baca juga: Tabalong siapkan 3.000 hektar kawasan industri sokong Ibu Kota Negara
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: