Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Pemprov Sulawesi Selatan menggelar rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi dampak kebijakan pelambatan (slow down) aktivitas masyarakat akibat COVID-19 di daerah itu.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan rakor ini sekaligus memastikan kesiapan stok beras dan sembako bagi masyarakat di tengah-tengah merebaknya virus yang berasal dari China itu.
"Ada banyak pendapatan keluarga menurun bahkan kehilangan penghasilan sehari- hari akibat pengaruh langsung kebijakan social distancing," kata Wagub Sulsel dalam keterangannya di Makassar, Selasa.
Ia menjelaskan, rakor ini dikhususkan bagi para pelaku usaha kecil dan fakir miskin yang terdampak langsung dengan merebaknya virus corona baru atau COVID-19 itu.
Baca juga: Dinkes Sulsel benarkan pasien meninggal di RS Grestelina PDP COVID-19
Baca juga: Rektor Unhas dorong setiap fakultas berperan aktif cegah COVID-19
Baca juga: PPNI Sulsel siapkan perawat bantu penanganan COVID-19
"Aktivitas transaksi ekonomi menurun dan tentunya banyak keluarga terdampak. Ini harus menjadi perhatian khusus," lanjut Andi Sudirman.
Ia menjelaskan, rapat koordinasi dilaksanakan untuk membicarakan langkah antisipasi jangka pendek dan jangka panjang akibat COVID-19.
Jangka pendek untuk mengcover warga yang terdampak langsung kebijakan social distancing, sementara jangka panjang untuk mempersiapkan jika nantinya Status tanggap darurat diberlakukan di Sulsel.
Rakor ketersediaan pangan terutama membicarakan antisipasi kecukupan pangan bagi keluarga terdampak diluar program sosial reguler.
Pemprov Sulsel rapat koordinasi antisipasi dampak COVID-19
24 Maret 2020 21:03 WIB
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. ANTARA/HO Humas Pemprov Sulsel/am.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: