Saham Korsel melonjak 8,6 persen ditopang ekspektasi paket stimulus
24 Maret 2020 17:40 WIB
Seorang wanita menelpon sambil melintasi papan elektronik peregerakan saham Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) di Korea Exchange (KRX) Seoul, Korea Selatan. ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/aa.
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan melonjak lebih dari delapan persen pada perdagangan Selasa, di tengah ekspektasi untuk paket stimulus baru dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melonjak 127,51 poin atau 8,60 persen, menjadi 1.609,97 poin, dengan volume perdagangan mencapai 670,9 juta saham senilai 10,3 triliun won (8,2 miliar dolar AS).
KOSPI dibuka 2,8 persen lebih tinggi dan memperpanjang kenaikannya sepanjang sesi.
Institusi keuangan lokal membeli saham-saham setelah Federal Reserve mengumumkan rencana untuk pembelian surat utang pemerintah AS dan sekuritas yang didukung hipotek tanpa batas untuk mendukung pasar keuangan.
Menambah berita positif, pemerintah Korea Selatan meluncurkan rencana stimulus 20 triliun won (15,9 miliar dolar AS) dana stabilisasi pasar obligasi untuk menstabilkan pasar utang perusahaan. Itu dua kali lipat jumlah dana yang dibentuk selama krisis keuangan global 2008.
Sebagai penyangga terhadap kehancuran pasar saham, dana stabilisasi pasar sekuritas 10,7 triliun won (8,5 miliar dolar AS) akan dibuat, sekitar 20 kali lebih besar dari dana stabilisasi pasar saham saat krisis 2008.
Indeks KOSDAQ saham-saham berkapitalisasi kecil, menguat 36,64 poin atau 8,26 persen menjadi ditutup pada 480,40 poin.
Sidecar atau penghentian perdagangan saham sementara selama lima menit yang diprogram komputer diaktifkan pada KOSPI dan KOSDAQ. Itu diberlakukan ketika saham berfluktuasi lebih dari lima persen selama setidaknya satu menit.
Dibantu oleh lonjakan pasar saham, mata uang Korea Selatan menguat terhadap dolar menjadi berakhir pada 1.249,6 won, naik 16,9 won dari penutupan sehari sebelumnya.
Harga obligasi berakhir lebih tinggi karena permintaan untuk aset-aset pasar negara berkembang. Imbal hasil surat berharga tiga-tahun yang likuid kehilangan 2,6 basis poin menjadi 1,127 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun turun 1,0 basis poin menjadi 1,708 persen.
Saham-saham berkapitalisasi besar menguat. Pemimpin pasar Samsung Electronics naik 10,5 persen, dan raksasa chip memori SK Hynix melonjak 13,4 persen. Samsung BioLogics, unit biofarmasi Samsung Group, naik 9,2 persen, dan mesin pencari yang paling sering digunakan Naver melonjak 9,1 persen.
Pembuat mobil terbesar Hyundai Motor meningkat 8,6 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem naik 7,5 persen.
Baca juga: Saham Korsel jatuh lebih dari 5 persen tertekan kekhawatiran COVID-19
Baca juga: Saham Korsel jatuh ke terendah dalam 10 tahun terakhir
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh dipicu ketakutan terhadap COVID-19
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melonjak 127,51 poin atau 8,60 persen, menjadi 1.609,97 poin, dengan volume perdagangan mencapai 670,9 juta saham senilai 10,3 triliun won (8,2 miliar dolar AS).
KOSPI dibuka 2,8 persen lebih tinggi dan memperpanjang kenaikannya sepanjang sesi.
Institusi keuangan lokal membeli saham-saham setelah Federal Reserve mengumumkan rencana untuk pembelian surat utang pemerintah AS dan sekuritas yang didukung hipotek tanpa batas untuk mendukung pasar keuangan.
Menambah berita positif, pemerintah Korea Selatan meluncurkan rencana stimulus 20 triliun won (15,9 miliar dolar AS) dana stabilisasi pasar obligasi untuk menstabilkan pasar utang perusahaan. Itu dua kali lipat jumlah dana yang dibentuk selama krisis keuangan global 2008.
Sebagai penyangga terhadap kehancuran pasar saham, dana stabilisasi pasar sekuritas 10,7 triliun won (8,5 miliar dolar AS) akan dibuat, sekitar 20 kali lebih besar dari dana stabilisasi pasar saham saat krisis 2008.
Indeks KOSDAQ saham-saham berkapitalisasi kecil, menguat 36,64 poin atau 8,26 persen menjadi ditutup pada 480,40 poin.
Sidecar atau penghentian perdagangan saham sementara selama lima menit yang diprogram komputer diaktifkan pada KOSPI dan KOSDAQ. Itu diberlakukan ketika saham berfluktuasi lebih dari lima persen selama setidaknya satu menit.
Dibantu oleh lonjakan pasar saham, mata uang Korea Selatan menguat terhadap dolar menjadi berakhir pada 1.249,6 won, naik 16,9 won dari penutupan sehari sebelumnya.
Harga obligasi berakhir lebih tinggi karena permintaan untuk aset-aset pasar negara berkembang. Imbal hasil surat berharga tiga-tahun yang likuid kehilangan 2,6 basis poin menjadi 1,127 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun turun 1,0 basis poin menjadi 1,708 persen.
Saham-saham berkapitalisasi besar menguat. Pemimpin pasar Samsung Electronics naik 10,5 persen, dan raksasa chip memori SK Hynix melonjak 13,4 persen. Samsung BioLogics, unit biofarmasi Samsung Group, naik 9,2 persen, dan mesin pencari yang paling sering digunakan Naver melonjak 9,1 persen.
Pembuat mobil terbesar Hyundai Motor meningkat 8,6 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem naik 7,5 persen.
Baca juga: Saham Korsel jatuh lebih dari 5 persen tertekan kekhawatiran COVID-19
Baca juga: Saham Korsel jatuh ke terendah dalam 10 tahun terakhir
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh dipicu ketakutan terhadap COVID-19
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: