Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut rapid test atau tes cepat hanya memeriksa antibodi seseorang, bukan pemeriksaan langsung terhadap COVID-19.

"Rapid test atau tes cepat, ini tes yang kami laksanakan beberapa hari lalu dan selanjutnya masih kami laksanakan menggunakan metode pemeriksaan antibodi. Jadi bukan melakukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya," ujar Achmad Yurianto di Jakarta, Selasa.

Yuri mengatakan bahwa untuk melakukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya, maka perlu menggunakan metode pemeriksaan yang berbasis pada antigen di mana melakukan pemeriksaan melalui swab atau usapan terhadap dinding belakang rongga hidung atau rongga mulut.

"Kalau dengan metode ini maka akan melakukan pemeriksaan terhadap virusnya. Artinya kalau ditemukan positif maka diyakini di dalam tubuh penderita tersebut ada virus COVID-19," katanya.

Namun, kata dia, untuk metode rapid test yang digunakan sebenarnya merupakan skrining atau penapisan secara pendahuluan terhadap adanya kasus positif di masyarakat," katanya.

Baca juga: Ketua Gugus Tugas: Rapid test diutamakan untuk pekerja medis

Maka dari itu, ujar dia, yang diperiksa untuk tes cepat ini adalah antibodinya yang ada di dalam darah sehingga spesimen atau sampel yang diambil adalah darah, bukan usapan tenggorokan.

Baca juga: Jubir Yurianto sebut "rapid test" berbasis pada reaksi serologis

"Diharapkan dengan adanya tes cepat ini maka kita bisa menjaring dengan kasar tentunya secara cepat atas keberadaan kasus positif COVID-19," ujar Yuri.

Baca juga: Anggota DPR: uji cepat Covid-19 harus dilakukan secara luas

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Jakarta Selatan sebagai wilayah pertama yang akan menjalani rapid test COVID-19.

Wilayah Jakarta Selatan ditetapkan sebagai wilayah awal untuk melakukan rapid test berdasarkan contact tracking yang sudah dilakukan terhadap pasien positif COVID-19 sebelumnya. Rapid test akan dilakukan dengan mendatangi rumah ke rumah berdasarkan contact tracking.

Beberapa daerah, seperti Jawa Barat, juga akan memulai rapid test yang akan dilakukan di tiga stadion, yaitu Stadion Patriot di Kota Bekasi, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, mulai pekan depan.