Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Dwia Aries Tina Palubuhu MA mendorong seluruh unsur unit kerja yakni fakultas agar bersama-sama mengambil peran aktif untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 sesuai bidang ilmu masing-masing.

Baca juga: PPNI Sulsel siapkan perawat bantu penanganan COVID-19

Baca juga: ACT sosialisasi PHBS untuk mencegah COVID-19

Baca juga: Pemprov Sulsel siapkan RSSR antisipasi lonjakan pasien COVID-19


Prof Dwia Aries Tina juga mendukung sepenuhnya keterlibatan mahasiswa untuk menjadi relawan.

"Saya berharap masing-masing fakultas bergerak untuk penanganan COVID-19. Kami apresiasi beberapa fakultas yang sudah aktif, kami tunggu pergerakan fakultas lainnya. Nanti bisa dilaporkan untuk kegiatan penanganan kasus ini, siapa tahu ada yang luput dari pantauan kami," kata Prof Dwia pada Rapat Koordinasi Pimpinan melalui konferensi video di Makassar, Selasa.

Prof Dwia sekaligus berharap seluruh unsur unit kerja agar tetap memantau proses pembelajaran dalam jaringan (online) untuk menggantikan proses perkuliahan tatap muka.

Dalam arahannya, Rektor Unhas juga menyampaikan sejumlah kebijakan yang diambil untuk menghadapi situasi saat ini.

Prof Dwia mengatakan bahwa situasi krisis ini mendorong Unhas untuk menyeimbangkan aktivitas pelayanan prima dan fungsi pengabdian, namun tetap memperhatikan aspek kesehatan civitas academica Unhas.

"Istilah lockdown tidak kita berlaku di Unhas. Kami memberi keleluasaan kepada pimpinan unit kerja untuk mengatur jadwal kerja tenaga pendidikan sesuai surat edaran yang ada, jadi tidak ada libur. Yang ada adalah pembagian jadwal kerja," jelasnya.

Direktur Rumah Sakit PTN Unhas, Prof Dr Syafri Kamsul Arif SpAn,KIC-KAKV, memaparkan langkah-langkah yang telah diambil serta persiapan mengantisipasi perkembangan situasi.

“RS PTN Unhas saat ini menjadikan posko induk untuk menerima bantuan alat pelindung diri yang dikoordinasikan oleh Tim Satgas COVID-19 Unhas. Perlu kami laporkan juga, kami menerima cukup banyak pasien terkait COVID-19 terutama yang berstatus dalam pemantauan. Saat ini rumah sakit mengalami penurunan pasien umum hingga 50 persen,” kata Prof Syafri.