Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia menilai pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS mulai stabil setelah sebelumnya cenderung melemah dalam dua minggu terakhir.
"Perkembangan pada hari ini cukup stabil, kami juga melihat permintaan dan penawaran berjalan baik," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers melalui layanan streaming di Jakarta, Selasa.
Perry mengatakan salah satu pemicu stabilisasi rupiah pada Selasa, karena adanya eksportir beramai-ramai yang menukarkan dolar AS di pasar valas.
"Terima kasih kepada eksportir yang sudah memasok dolar ke pasar valas sehingga hari ini nilai tukar bergerak stabil di pasar valas," ujarnya.
Perry memastikan otoritas moneter akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental dan bekerja sesuai mekanisme pasar.
Bank Indonesia juga terus meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
"Jumlah cadangan devisa lebih dari cukup untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan OJK," ujarnya.
Selain itu, bank sentral akan terus memantau penanganan COVID-19 di berbagai negara maju maupun berkembang dan dampaknya kepada pergerakan ekonomi global.
Sebelumnya, Bank Indonesia sudah menginjeksi sebanyak Rp300 triliun untuk menjaga pergerakan rupiah terhadap dolar AS sejak awal tahun.
Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar RI capai Rp125,2 triliun
Baca juga: BI sebut laju inflasi hingga minggu ketiga Maret 0,11 persen
Baca juga: BI percepat berlakunya aturan investor asing gunakan rekening rupiah
BI sebut rupiah mulai bergerak stabil
24 Maret 2020 16:34 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) saat memberikan pernyataan di Jakarta, Jumat (28/2/2020). ANTARA/Satyagraha/aa.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: