Ketua Gugus Tugas: Rapid test diutamakan untuk pekerja medis
24 Maret 2020 15:56 WIB
Ilustrasi - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bersiap melakukan tes cepat (rapid test) pendeteksian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020) ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan bahwa rapid test diutamakan untuk para pekerja medis.
"Beberapa hari terakhir Kementerian Kesehatan telah menyalurkan sebanyak 125 ribu unit rapid test ke seluruh daerah. Presiden menekankan bahwa priroitas penggunaan rapid test untuk pekerja medis karena mereka paling rentan untuk terpapar," kata Doni Munardo di kantor BNPB Jakarta, Selasa.
Doni Munardo menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers melalui video conference usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan tema "Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19".
"Demikian juga kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah atau zona rawan karena sudah ada sebagian masyarakat dari kawasan tersebut positif kena COVID-19 ini," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Jakarta Selatan sebagai wilayah pertama yang akan menjalani rapid test COVID-19.
Wilayah Jakarta Selatan ditetapkan sebagai wilayah awal untuk melakukan rapid test berdasarkan contact tracking yang sudah dilakukan terhadap pasien positif COVID-19 sebelumnya. Rapid test akan dilakukan dengan mendatangi rumah ke rumah berdasarkan contact tracking.
Beberapa daerah, seperti Jawa Barat, juga akan memulai rapid test yang akan dilakukan di tiga stadion, yaitu Stadion Patriot di Kota Bekasi, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, mulai pekan depan.
Baca juga: Jubir Yurianto sebut "rapid test" berbasis pada reaksi serologis
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Senin (23/3), terdapat 579 kasus positif COVID-19 dengan 500 orang dalam perawatan, 30 orang sembuh dan 49 orang meninggal.
Baca juga: Mahfud: "Rapid test" COVID-19 tak boleh berkerumun
Para pasien tersebut berada di DKI Jakarta (353 orang), Jawa Barat (59 orang), Banten (56 orang), Jawa Timur (41 orang), Jawa Tengah (15 orang), Kalimantan Timur (11 orang), Yogyakarta (lima orang), Kepulauan Riau (lima orang), Bali (enam orang), Sulawesi Tenggara (tiga orang), Sumatera Utara (dua orang), Kalimantan Barat (dua orang), Kalimantan Tengah (dua orang), Sulawesi Selatan (dua orang), Papua (dua orang), Riau (satu orang), Jambi (satu orang) Lampung (satu orang), Kalimantan Selatan (satu orang), Sulawesi Utara (satu orang), Maluku (satu orang), Maluku Utara (satu orang).
Hingga Selasa (24/3) pagi terkonfirmasi di dunia ada 381.462 orang yang terinfeksi virus corona dengan 16.550 kematian, dan sudah ada 102.423 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 81.171 kasus, di Italia 63.927 kasus, di Amerika Serikat 46.116 kasus, di Spanyol 35.136 kasus, di Jerman 29.056 kasus.
Baca juga: Anggota DPR akan lakukan "rapid test" COVID-19
Jumlah kematian tertinggi, bahkan saat ini terjadi di Italia, yaitu sebanyak 6.077 orang, disusul China 3.277 kematian, Spanyol 2.311 orang, Iran sebanyak 1.812 orang dan Prancis 860 orang. Saat ini sudah ada sekitar 189 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.
"Beberapa hari terakhir Kementerian Kesehatan telah menyalurkan sebanyak 125 ribu unit rapid test ke seluruh daerah. Presiden menekankan bahwa priroitas penggunaan rapid test untuk pekerja medis karena mereka paling rentan untuk terpapar," kata Doni Munardo di kantor BNPB Jakarta, Selasa.
Doni Munardo menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers melalui video conference usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan tema "Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19".
"Demikian juga kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah atau zona rawan karena sudah ada sebagian masyarakat dari kawasan tersebut positif kena COVID-19 ini," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Jakarta Selatan sebagai wilayah pertama yang akan menjalani rapid test COVID-19.
Wilayah Jakarta Selatan ditetapkan sebagai wilayah awal untuk melakukan rapid test berdasarkan contact tracking yang sudah dilakukan terhadap pasien positif COVID-19 sebelumnya. Rapid test akan dilakukan dengan mendatangi rumah ke rumah berdasarkan contact tracking.
Beberapa daerah, seperti Jawa Barat, juga akan memulai rapid test yang akan dilakukan di tiga stadion, yaitu Stadion Patriot di Kota Bekasi, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, mulai pekan depan.
Baca juga: Jubir Yurianto sebut "rapid test" berbasis pada reaksi serologis
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Senin (23/3), terdapat 579 kasus positif COVID-19 dengan 500 orang dalam perawatan, 30 orang sembuh dan 49 orang meninggal.
Baca juga: Mahfud: "Rapid test" COVID-19 tak boleh berkerumun
Para pasien tersebut berada di DKI Jakarta (353 orang), Jawa Barat (59 orang), Banten (56 orang), Jawa Timur (41 orang), Jawa Tengah (15 orang), Kalimantan Timur (11 orang), Yogyakarta (lima orang), Kepulauan Riau (lima orang), Bali (enam orang), Sulawesi Tenggara (tiga orang), Sumatera Utara (dua orang), Kalimantan Barat (dua orang), Kalimantan Tengah (dua orang), Sulawesi Selatan (dua orang), Papua (dua orang), Riau (satu orang), Jambi (satu orang) Lampung (satu orang), Kalimantan Selatan (satu orang), Sulawesi Utara (satu orang), Maluku (satu orang), Maluku Utara (satu orang).
Hingga Selasa (24/3) pagi terkonfirmasi di dunia ada 381.462 orang yang terinfeksi virus corona dengan 16.550 kematian, dan sudah ada 102.423 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 81.171 kasus, di Italia 63.927 kasus, di Amerika Serikat 46.116 kasus, di Spanyol 35.136 kasus, di Jerman 29.056 kasus.
Baca juga: Anggota DPR akan lakukan "rapid test" COVID-19
Jumlah kematian tertinggi, bahkan saat ini terjadi di Italia, yaitu sebanyak 6.077 orang, disusul China 3.277 kematian, Spanyol 2.311 orang, Iran sebanyak 1.812 orang dan Prancis 860 orang. Saat ini sudah ada sekitar 189 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: