PPNI Sulsel siapkan perawat bantu penanganan COVID-19
24 Maret 2020 06:51 WIB
Ilustrasi - Perawat mengenakan pakaian APD membawa pasien dalam pengawasan COVID-19 menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). ANTARA/Destyan Sujarwoko
Makassar (ANTARA) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Sulawesi Selatan telah mempersiapkan anggota bilamana ditugaskan membantu penanganan pasien yang terpapar virus corona baru (COVID-19) di Sulsel.
"Kalau ditugaskan kami siap. Anggota di Sulsel ada kurang lebih seratus perawat yang tercatat di sistem, 60 persen di antaranya berpotensi menjadi relawan," kata Ketua PPNI Sulsel Abdul Rakhmat di Makassar, Senin (23/3).
Ia menuturkan kebijakan kebutuhan perawat yang diperbantukan dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit, telah ditangani pemerintah pusat.
Sebab, kata dia, sejauh ini pusat telah membuka pendaftaran relawan. Hal itu masih menjadi kewenangan pusat dan belum ada instruksi untuk daerah.
Pihaknya telah mengeluarkan surat keputusan dalam pembentukan Tim Gugus Tanggap Darurat COVID-19 berdasar pada tindak lanjut dari koordinasi dari pemerintah pusat.
Baca juga: Begini tugas perawat COVID-19, mulai menyuapi pasien hingga curhat
Tim yang dibentuk tersebut akan mengkaji seberapa banyak perawat yang dibutuhkan rumah sakit rujukan dalam hal penanganan virus tersebut.
"Hari ini baru kami buat SK untuk wilayah Sulsel. Ada kemungkinan dibutuhkan beberapa relawan di beberapa wilayah, melihat perkembangan penyebaran corona virus itu semakin meluas," paparnya.
Kendati relawan PPNI siap membantu penanganan itu, hingga saat ini belum ada permintaan relawan kesehatan dari sejumlah rumah sakit rujukan di Sulsel. Bahkan hasil koordinasi dengan pemerintah pusat, juga belum memberi sinyal penambahan perawat.
"Rumah Sakit Wahidin yang menjadi pusat rujukan pun sampai sekarang belum membutuhkan relawan dari luar, karena masih memaksimalkan potensi internalnya. Kebetulan saya juga di dalam (RS Wahidin, red.)," kata dokter itu yang masuk tim pandemik COVID-19
Meski demikian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan relawan PPNI akan dimasukkan dalam tim penanggulangan untuk membantu penanganan pandemi COVID-19.
Sebab, kata dia, 40 persen dari seratusan anggota sudah siap ditugaskan.
"Sebagian dari anggota memang belum memiliki tempat kerja seperti pegawai negeri, maka bisa saja jasa mereka akan dibutuhkan. Apalagi masih di wilayah sendiri, saya yakin panggilan itu akan datang menjadi relawan," tambahnya.
Baca juga: Siaga COVID-19,tenaga medis Buleleng diberi tunjangan jasa pelayanan
Baca juga: Perawat pasien COVID-19 lakukan pendekatan psikologis dengan curhat
Baca juga: 2 perawat status ODP jalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar
"Kalau ditugaskan kami siap. Anggota di Sulsel ada kurang lebih seratus perawat yang tercatat di sistem, 60 persen di antaranya berpotensi menjadi relawan," kata Ketua PPNI Sulsel Abdul Rakhmat di Makassar, Senin (23/3).
Ia menuturkan kebijakan kebutuhan perawat yang diperbantukan dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit, telah ditangani pemerintah pusat.
Sebab, kata dia, sejauh ini pusat telah membuka pendaftaran relawan. Hal itu masih menjadi kewenangan pusat dan belum ada instruksi untuk daerah.
Pihaknya telah mengeluarkan surat keputusan dalam pembentukan Tim Gugus Tanggap Darurat COVID-19 berdasar pada tindak lanjut dari koordinasi dari pemerintah pusat.
Baca juga: Begini tugas perawat COVID-19, mulai menyuapi pasien hingga curhat
Tim yang dibentuk tersebut akan mengkaji seberapa banyak perawat yang dibutuhkan rumah sakit rujukan dalam hal penanganan virus tersebut.
"Hari ini baru kami buat SK untuk wilayah Sulsel. Ada kemungkinan dibutuhkan beberapa relawan di beberapa wilayah, melihat perkembangan penyebaran corona virus itu semakin meluas," paparnya.
Kendati relawan PPNI siap membantu penanganan itu, hingga saat ini belum ada permintaan relawan kesehatan dari sejumlah rumah sakit rujukan di Sulsel. Bahkan hasil koordinasi dengan pemerintah pusat, juga belum memberi sinyal penambahan perawat.
"Rumah Sakit Wahidin yang menjadi pusat rujukan pun sampai sekarang belum membutuhkan relawan dari luar, karena masih memaksimalkan potensi internalnya. Kebetulan saya juga di dalam (RS Wahidin, red.)," kata dokter itu yang masuk tim pandemik COVID-19
Meski demikian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan relawan PPNI akan dimasukkan dalam tim penanggulangan untuk membantu penanganan pandemi COVID-19.
Sebab, kata dia, 40 persen dari seratusan anggota sudah siap ditugaskan.
"Sebagian dari anggota memang belum memiliki tempat kerja seperti pegawai negeri, maka bisa saja jasa mereka akan dibutuhkan. Apalagi masih di wilayah sendiri, saya yakin panggilan itu akan datang menjadi relawan," tambahnya.
Baca juga: Siaga COVID-19,tenaga medis Buleleng diberi tunjangan jasa pelayanan
Baca juga: Perawat pasien COVID-19 lakukan pendekatan psikologis dengan curhat
Baca juga: 2 perawat status ODP jalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: