Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menganggarkan sekitar Rp20,3 miliar yang diambilkan dari perubahan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp15,3 miliar ditambah dana alokasi khusus (DAK) fisik/ bantuan operasional kesehatan yang ada di puskesmas sebesar Rp5 miliar untuk penanggulangan COVID-19.

"Penggunaan anggaran ini sebagian besar dialokasikan untuk pengadaan masker, hand sanitizer, disinfektan, sprayer, dan APD untuk rumah sakit dan puskesmas," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, jika anggaran perubahan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tersebut dan dana alokasi khusus (DAK) fisik/ bantuan operasional kesehatan di puskesmas ternyata tidak mencukupi, Pemkot Kediri juga akan menggunakan skema belanja tidak terduga (BTT) dan perubahan dana alokasi umum (DAU).

Pembelian barang itu, selain untuk keperluan rumah sakit dan puskesmas, juga ada yang diberikan untuk masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan realokasi APBN dan APBD atasi COVID-19

"Untuk masker, hand sanitizer dan disinfektan nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar dia.

Fauzan mengatakan anggaran tersebut juga akan digunakan untuk penyediaan dan perbaikan ruang isolasi untuk RSUD Gambiran, Kota Kediri.

Pemkot Kediri telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada 15 Maret 2020. Pemkot juga langsung bertindak untuk mencegah virus corona masuk.

Beberapa upaya yang dilakukan seperti penyemprotan disinfektan, pemasangan tempat cuci tangan di berbagai tempat publik, dan menyiapkan ruang isolasi di rumah sakit.

Selain itu, pemkot juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat, dan memberikan imbauan di berbagai media, seperti media sosial, group WhatsApp, mobil keliling, imbauan di setiap lampu traffic light di Kota Kediri.

Selain itu, kegiatan-kegiatan yang dimungkinkan dihadiri banyak orang juga diimbau dihentikan. Salah satu yang sudah dihentikan sementara waktu agenda car free day di Jalan Doho, Kota Kediri.

Pemkot Kediri juga membuka call center selama 24 jam sekaligus menerima aduan melalui aplikasi chatting WhatsApp. Pemkot juga membuat website khusus sebagai sarana informasi terkait dengan virus corona.

Baca juga: DPR nilai perlu anggaran khusus atasi penyebaran Covid-19