Pemkab Boyolali siapkan RS khusus pasien COVID-19
23 Maret 2020 18:03 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina (depan tengah) bersama jajaran saat telekonferensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Senin (23/3/2020). ANTARA/HO-Humas Pemkab Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyiapkan rumah sakit khusus untuk pasien virus corona baru (COVID-19) dengan memanfaatkan bangunan bekas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat di Kecamatan Simo.
"Pemkab Boyolali memutuskan untuk menyiapkan rumah sakit khusus yakni bekas bangunan RSUD Simo, sebagai salah satu upaya pencegahan penularan COVID-19," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina, usai telekonferensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Boyolali, Senin.
Bangunan bekas RSUD Simo itu terletak di Kebon Ijo, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
"Kami berharap RS khusus itu, nanti dalam jangka waktu dekat akan mampu menampung pasien, yang disediakan sekitar 50 hingga 60 tempat tidur," kata dia.
Pihaknya juga telah menyiapkan tiga ruang isolasi pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, dan sekarang sedang proses menyiapkan 16 tempat tidur tambahan untuk pasien.
Bahkan, lanjut Ratri, berbagai rumah sakit di Kota Boyolali juga telah menyiapkan 17 ruang isolasi khusus pasien COVID-19 sehingga di daerah itu total ruang isolasi 20 unit.
Baca juga: RS Persahabatan perluas pelayanan untuk antisipasi tambahan pasien
Dinkes Kabupaten Boyolali juga telah memiliki alat perlindung diri (APD) yang terdiri atas 408 kardus masker dan lima kardus masker N95.
Dia mengatakan berbagai langkah, termasuk tindakan preventif, terus dilakukan semua pihak untuk melakukan pencegahan penularan pandemi virus tersebut di masyarakat.
Selain penyemprotan disinfektan di berbagai tempat, Dinkes Kabupaten Boyolali juga menyiapkan sarana dan prasarana lainnya untuk melawan penyebaran virus itu.
Hingga saat ini, di Kabupaten Boyolali terdapat orang dalam pemantauan (ODP) 52 orang, di mana 21 di antaranya sudah selesai pemantauan, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) lima orang, empat di antaranya sudah selesai pemantauan.
"Jumlah pelaku perjalanan ini, yang kami pantau ada 68 orang," katanya.
Menyinggung Pemkab Boyolali menyiapkan RS khusus COVID-19, kata dia, mendapat apresiasi dari Gubernur Jateng.
Selain itu, Gubernur Ganjar Pranowo juga menginstruksikan kepada Pemkab Boyolali agar menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat dengan menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Baca juga: RS Bhayangkara Mataram siapkan ruang isolasi pasien suspect COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
"Pemkab Boyolali memutuskan untuk menyiapkan rumah sakit khusus yakni bekas bangunan RSUD Simo, sebagai salah satu upaya pencegahan penularan COVID-19," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina, usai telekonferensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Boyolali, Senin.
Bangunan bekas RSUD Simo itu terletak di Kebon Ijo, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
"Kami berharap RS khusus itu, nanti dalam jangka waktu dekat akan mampu menampung pasien, yang disediakan sekitar 50 hingga 60 tempat tidur," kata dia.
Pihaknya juga telah menyiapkan tiga ruang isolasi pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, dan sekarang sedang proses menyiapkan 16 tempat tidur tambahan untuk pasien.
Bahkan, lanjut Ratri, berbagai rumah sakit di Kota Boyolali juga telah menyiapkan 17 ruang isolasi khusus pasien COVID-19 sehingga di daerah itu total ruang isolasi 20 unit.
Baca juga: RS Persahabatan perluas pelayanan untuk antisipasi tambahan pasien
Dinkes Kabupaten Boyolali juga telah memiliki alat perlindung diri (APD) yang terdiri atas 408 kardus masker dan lima kardus masker N95.
Dia mengatakan berbagai langkah, termasuk tindakan preventif, terus dilakukan semua pihak untuk melakukan pencegahan penularan pandemi virus tersebut di masyarakat.
Selain penyemprotan disinfektan di berbagai tempat, Dinkes Kabupaten Boyolali juga menyiapkan sarana dan prasarana lainnya untuk melawan penyebaran virus itu.
Hingga saat ini, di Kabupaten Boyolali terdapat orang dalam pemantauan (ODP) 52 orang, di mana 21 di antaranya sudah selesai pemantauan, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) lima orang, empat di antaranya sudah selesai pemantauan.
"Jumlah pelaku perjalanan ini, yang kami pantau ada 68 orang," katanya.
Menyinggung Pemkab Boyolali menyiapkan RS khusus COVID-19, kata dia, mendapat apresiasi dari Gubernur Jateng.
Selain itu, Gubernur Ganjar Pranowo juga menginstruksikan kepada Pemkab Boyolali agar menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat dengan menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Baca juga: RS Bhayangkara Mataram siapkan ruang isolasi pasien suspect COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: