Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat adanya lonjakan perizinan usaha di sektor kesehatan sejak mewabahnya virus corona (COVID-19).

Dalam video conference di Jakarta, Senin, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan perizinan yang dikeluarkan setiap kementerian bisa dipantau oleh lembaga tersebut.

"Kita lihat tanggal 1-31 Januari sebelum corona (mewabah), Kementerian Kesehatan itu (urutan) nomor lima. Setelah corona, Kementerian Kesehatan nomor dua," katanya.

Dalam catatan BKPM, melalui Pusat Komando dan Pengawalan Investasi (Pusat Kopi), dalam rentang 1 Februari-22 Maret 2020, telah dikeluarkan yakni 1.482 izin edar alat kesehatan, 1.255 sertifikat distribusi penyalur alat kesehatan, 935 sertifikat cara distribusi alkes yang baik, kemudian 877 sertifikat produksi industri alkes dan perbekalan kesehatan rumah tangga, hingga sertifikat distribusi pedagang besar farmasi dan lain sebagainya.

Bahlil menuturkan terkait izin edar dan izin impor, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Putranto sepakat untuk memangkas izin edar peralatan kesehatan bisa rampung dalam waktu satu hari.

"Kami walaupun banyak yang kerja dari rumah, jam 1 malam teman-teman bekerja. Pokoknya kalau ada izin terkait (penanganan) corona itu mandek, yang ada kaitannya dengan BKPM, any time, telepon saya langsung, kami akan kerjakan," katanya.

Menurut Bahlil, ia pun menginstruksikan agar semua perizinan terkait penanganan corona diharapkan bisa dipercepat.

"Karena ini terkait kemanusiaan," katanya.

Baca juga: Bahlil terus yakinkan investor di tengah wabah corona

Baca juga: Optimistis, Bahlil siapkan 3 skenario investasi di tengah wabah Corona

Baca juga: BKPM luncurkan "Pusat Kopi" bikin investasi makin mudah