Bantu atasi corona, Gojek dan Grab sediakan angkutan untuk ahli medis
23 Maret 2020 14:34 WIB
IGambar angkutan taksi online menggunakan pemesanan aplikasi dalam jaringan.(dokumentasi Kementerian Perhubungan)
Jakarta (ANTARA) - Dua perusahaan teknologi yang melayani jasa angkutan berbasis daring, Gojek dan Grab menyediakan layanan jasa antar dan jemput untuk para tenaga medis di Indonesia yang hingga saat ini berjuang menangani pasien virus corona baru atau COVID-19.
"GoRide, GoCar untuk mempermudah mereka (tenaga medis), saat lelah bisa order dan pulang, istirahat," kata Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Shinto Nugroho di Jakarta, Senin.
Hal senada diungkapkan, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi dalam kesempatan yang sama. Perusahaannya menyiagakan semua armada untuk para tenaga medis yang kelelahan.
"Kami sediakan armada GrabCar, GrabExpress sehingga membantu garda depan, bantu pekerja medis yang kelelahan. Kami pastikan mobilnya didisinfeksi setiap hari sehingga memberikan kenyamanan pada penumpang," ujar dia.
Hanya saja, tidak disebutkan detil apakah layanan ini berbiaya atau tidak, kemudian mekanisme pemesanannya apakah sama seperti biasa ataukah ada hal yang dipersiapkan kedua perusahaan itu khusus untuk para pekerja medis.
Baca juga: Pakar ingatkan pengemudi "online" jaga kebersihan di tengah COVID-19
Baca juga: Gojek nonaktifkan akun mitra yang diobservasi terkait virus corona
Dukungan untuk tenaga medis juga diberikan dalam bentuk penyediaan makanan-makanan bergizi dari para mitra Gojek di bidang usaha makanan.
"Kami bekerjasama dengan UMKM, menyediakan makanan bergizi untuk profesional medis kita," tutur Shinto.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Drg. Oscar Primadi, menyambut baik upaya kolaborasi semua komponen masyarakat dalam menghentikan penyebaran COVID-19 di Indonesia.
"Ini langkah besar bagi kami untuk berkolaborasi. Semua komponen bangsa, perekat bangsa hadir. Saya (mewakili menteri kesehatan dan pemerintah Indonesia) berterima kasih kepada semua penggiat teknologi yang ikut memikirkan masalah kita yang besar ini," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menggandeng Gojek dan Halodoc meluncurkan layanan telemedic (telemedicine), "Check COVID-19" untuk membantu menyaring pasien berisiko COVID-19 dan hal serupa juga dilakukan dengan Grab bersama Good Doctor melalui layanan GrabHealth.
"Kita mengalami masalah keterbatasan tapi ini bukan alasan. Harapan kami, komunikasi, informasi dan edukasi menghadapi pandemi bisa sampai ke semua lapisan masyarakat. Melalui Platform (teknologi) ini komunikasi bisa lebih masif," tutur Oscar.
Pada akhirnya, melalui kerjasama ini penumpukan pasien di rumah sakit bisa dicegah karena masyarakat paham kapan harus ke rumah sakit atau hanya perlu melakukan isolasi diri.
"Kami yakin pemanfaatan teknologi terkait pencegahan COVID-19. Kami tidak ingin rumah sakit menumpuk, masyarakat kebingungan walau sebenarnya tuntunan dan guideline sudah kami berikan. Masyarakat bisa paham kapan harus ke rumah sakit atau self isolation di rumah," papar Oscar.
Baca juga: Gojek dan Halodoc luncurkan layanan "Check COVID-19"
Baca juga: Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?
Baca juga: Ojek "online" mulai terapkan layanan tanpa kontak langsung
"GoRide, GoCar untuk mempermudah mereka (tenaga medis), saat lelah bisa order dan pulang, istirahat," kata Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Shinto Nugroho di Jakarta, Senin.
Hal senada diungkapkan, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi dalam kesempatan yang sama. Perusahaannya menyiagakan semua armada untuk para tenaga medis yang kelelahan.
"Kami sediakan armada GrabCar, GrabExpress sehingga membantu garda depan, bantu pekerja medis yang kelelahan. Kami pastikan mobilnya didisinfeksi setiap hari sehingga memberikan kenyamanan pada penumpang," ujar dia.
Hanya saja, tidak disebutkan detil apakah layanan ini berbiaya atau tidak, kemudian mekanisme pemesanannya apakah sama seperti biasa ataukah ada hal yang dipersiapkan kedua perusahaan itu khusus untuk para pekerja medis.
Baca juga: Pakar ingatkan pengemudi "online" jaga kebersihan di tengah COVID-19
Baca juga: Gojek nonaktifkan akun mitra yang diobservasi terkait virus corona
Dukungan untuk tenaga medis juga diberikan dalam bentuk penyediaan makanan-makanan bergizi dari para mitra Gojek di bidang usaha makanan.
"Kami bekerjasama dengan UMKM, menyediakan makanan bergizi untuk profesional medis kita," tutur Shinto.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Drg. Oscar Primadi, menyambut baik upaya kolaborasi semua komponen masyarakat dalam menghentikan penyebaran COVID-19 di Indonesia.
"Ini langkah besar bagi kami untuk berkolaborasi. Semua komponen bangsa, perekat bangsa hadir. Saya (mewakili menteri kesehatan dan pemerintah Indonesia) berterima kasih kepada semua penggiat teknologi yang ikut memikirkan masalah kita yang besar ini," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menggandeng Gojek dan Halodoc meluncurkan layanan telemedic (telemedicine), "Check COVID-19" untuk membantu menyaring pasien berisiko COVID-19 dan hal serupa juga dilakukan dengan Grab bersama Good Doctor melalui layanan GrabHealth.
"Kita mengalami masalah keterbatasan tapi ini bukan alasan. Harapan kami, komunikasi, informasi dan edukasi menghadapi pandemi bisa sampai ke semua lapisan masyarakat. Melalui Platform (teknologi) ini komunikasi bisa lebih masif," tutur Oscar.
Pada akhirnya, melalui kerjasama ini penumpukan pasien di rumah sakit bisa dicegah karena masyarakat paham kapan harus ke rumah sakit atau hanya perlu melakukan isolasi diri.
"Kami yakin pemanfaatan teknologi terkait pencegahan COVID-19. Kami tidak ingin rumah sakit menumpuk, masyarakat kebingungan walau sebenarnya tuntunan dan guideline sudah kami berikan. Masyarakat bisa paham kapan harus ke rumah sakit atau self isolation di rumah," papar Oscar.
Baca juga: Gojek dan Halodoc luncurkan layanan "Check COVID-19"
Baca juga: Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?
Baca juga: Ojek "online" mulai terapkan layanan tanpa kontak langsung
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: