Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyiapkan tiga skenario capaian realisasi investasi di tengah mewabahnya pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.

“Saya membuat simulasi ada tiga, yakni target optimis, moderat, dan pesimis. Saya pikir nanti akan saya umumkan pada akhir bulan ini,” kata Bahlil Lahadalia dalam peluncuran yang disiarkan secara langsung melalui video conference di Jakarta, Senin.

Meski tidak menjelaskan secara rinci, Bahlil memastikan tiga skenario itu telah ia laporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Tentu kami optimis, tapi terukur, dan realistis. Kami tentu punya strategi,” ujar Bahlil Lahadalia.

Ia juga memastikan hingga saat ini belum ada revisi target realisasi investasi sebesar Rp886 triliun hingga akhir tahun 2020. Pasalnya, hal itu juga berdasarkan grafik pertumbuhan realisasi investasi pada triwulan pertama 2020 dibandingkan triwulan pertama 2019.

“Pertumbuhan realisasi investasi triwulan pertama (2020) dibandingkan 2019 itu ada kenaikan dalam kisaran 5 persen hingga 6 persen, jadi tidak menurun, justru naik,” kata Bahlil Lahadalia.

Baca juga: BKPM sebut animo investor tidak menurun di tengah wabah Corona

Ia menjelaskan tren kenaikan disebabkan oleh investasi eksisting yang progresnya terus berjalan bahkan sudah mencapai sekitar 50-60 persen. Sebab kedua, yakni keberhasilan BKPM menyelesaikan investasi yang mangkrak hingga senilai Rp200 triliun lebih.

Kemudian, BKPM juga mengubah pola yang selama ini menunggu investasi datang menjadi “jemput bola”. Pihak BKPM akan mendatangi investor-investor yang belum merealisasikan investasi mereka dan mendampingi hingga mereka merealisasikan investasinya.

“Kami datangi teman-teman yang belum merealisasikan karena persoalan izin, tanah, atau persoalan bimbang, itu kami dampingi. Kami yakinkan pihak-pihak tersebut agar bisa segera direalisasikan,” kata Bahlil Lahadalia.

Ia berharap segala upaya yang dilakukan bisa berbuah manis. Ia meyakini, di balik pelambatan ekonomi seperti saat ini, ada secercah harapan.

“Pengusaha itu enggak gampang pasrah. Sekali pun kondisi seperti ini,” imbuh Bahlil Lahadalia.

Baca juga: BKPM luncurkan "Pusat Kopi" bikin investasi makin mudah