Olimpiade
Meski khawatirkan corona, ribuan orang tetap saksikan api Olimpiade
22 Maret 2020 13:18 WIB
Sejumlah warga mengenakan masker untuk menghindari penularan COVID-19 saat menyaksikan obor api abadi Olimpiade Tokyo 2020 di dekat stasiun kereta Miyako, Iwate, Jepang (22/3/2020). ANTARA/AFP/Philip Fong/aa. (AFP/PHILIP FONG)
Jakarta (ANTARA) - Puluhan ribu orang berbondong-bondong menuju kaldron dengan api Olimpiade di barat laut Jepang sepanjang akhir pekan ini kendati ada kekhawatiran mengenai pandemi virus corona.
Dilansir AFP, Minggu, api tersebut tiba di Jepang untuk dibawa mengikuti upacara penyambutan yang diperkecil skalanya, Jumat, karena keraguan meningkat tentang apakah Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung sesuai jadwal karena virus mematikan itu telah menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.
Pandemi tersebut sudah mencabik cabik kalender olahraga global, dengan liga-liga olahraga top ditangguhkan dan turnamen besar ditunda.
Lebih dai 50.000 orang pada Sabtu mengantre untuk menyaksikan api ditampilkan di stasiun Sendai di Miyagi, yang terpilih sebagai bagian dari "Pemulihan Olimpiade" untuk memamerkan kebangkitan kawasan tersebut setelah gempa, tsunami, dan krisis nuklir 2011.
Baca juga: Obor Olimpiade tiba di Jepang dari Yunani
Sejumlah orang harus berada dalam antrean sepanjang 500 meter selama beberapa jam, kata media setempat.
Banyak di antara mereka yang mengenakan masker saat mereka mengambil gambar bersama kaldron berbentuk bunga sakura itu
.
"Saya mengantre selama tiga jam tapi menyaksikan api Olimpiade sangat membesarkan hati," kata seorang perempuan berusia 70 tahun kepada penyiaran publik NHK.
Baca juga: Api Olimpiade Tokyo dinyalakan di Yunani tanpa penonton
Baca juga: Pawai obor api Olimpiade 2020 di Yunani dihentikan
Namun penyelenggara, khawatir dengan berkumpulnya massa yang lebih besar dari yang diperkirakan, telah mengingatkan acara menonton itu bisa ditangguhkan jika massa menjadi "sangat padat", lapor media setempat.
Pawai obor secara nasional akan dimulai pada 26 Maret, diawali dari kompleks olahraga J-Village di Fukushima yang dulunya digunakan sebagai basis bagi pekerja selama bencana nuklir pada 2011.
Namun penyelenggara terpaksa mengurangi pawai tersebut, menutup upacara harian bagi publik dan mengimbau penonton untuk "menghindari membentuk kerumunan" sepanjang rute, demikian AFP.
Baca juga: Seruan penundaan Olimpiade Tokyo kian kencang
Baca juga: Giliran Brasil minta Olimpiade Tokyo dimundurkan ke 2021
Baca juga: Anggota Komite Olimpiade Jepang desak penundaan Tokyo 2020
Dilansir AFP, Minggu, api tersebut tiba di Jepang untuk dibawa mengikuti upacara penyambutan yang diperkecil skalanya, Jumat, karena keraguan meningkat tentang apakah Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung sesuai jadwal karena virus mematikan itu telah menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.
Pandemi tersebut sudah mencabik cabik kalender olahraga global, dengan liga-liga olahraga top ditangguhkan dan turnamen besar ditunda.
Lebih dai 50.000 orang pada Sabtu mengantre untuk menyaksikan api ditampilkan di stasiun Sendai di Miyagi, yang terpilih sebagai bagian dari "Pemulihan Olimpiade" untuk memamerkan kebangkitan kawasan tersebut setelah gempa, tsunami, dan krisis nuklir 2011.
Baca juga: Obor Olimpiade tiba di Jepang dari Yunani
Sejumlah orang harus berada dalam antrean sepanjang 500 meter selama beberapa jam, kata media setempat.
Banyak di antara mereka yang mengenakan masker saat mereka mengambil gambar bersama kaldron berbentuk bunga sakura itu
.
"Saya mengantre selama tiga jam tapi menyaksikan api Olimpiade sangat membesarkan hati," kata seorang perempuan berusia 70 tahun kepada penyiaran publik NHK.
Baca juga: Api Olimpiade Tokyo dinyalakan di Yunani tanpa penonton
Baca juga: Pawai obor api Olimpiade 2020 di Yunani dihentikan
Namun penyelenggara, khawatir dengan berkumpulnya massa yang lebih besar dari yang diperkirakan, telah mengingatkan acara menonton itu bisa ditangguhkan jika massa menjadi "sangat padat", lapor media setempat.
Pawai obor secara nasional akan dimulai pada 26 Maret, diawali dari kompleks olahraga J-Village di Fukushima yang dulunya digunakan sebagai basis bagi pekerja selama bencana nuklir pada 2011.
Namun penyelenggara terpaksa mengurangi pawai tersebut, menutup upacara harian bagi publik dan mengimbau penonton untuk "menghindari membentuk kerumunan" sepanjang rute, demikian AFP.
Baca juga: Seruan penundaan Olimpiade Tokyo kian kencang
Baca juga: Giliran Brasil minta Olimpiade Tokyo dimundurkan ke 2021
Baca juga: Anggota Komite Olimpiade Jepang desak penundaan Tokyo 2020
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: