"Pasien tersebut bukan rujukan dari Kapuas Hulu, namun riwayat perjalanan sebelum mengalami demam batuk. PDP itu pernah ikut Sajadah Fajar di Putussibau," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ade Hermanto, di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu sore.
Disampaikan Ade, ibu tersebut pada 27 Februari 2020 mengikuti kegiatan Sajadah Fajar di Putussibau, menggunakan Bis Damri pada 28 Februari 2020 sore rombongan kembali ke Pontianak.
Menurut Ade, rombongan Sajadah Fajar itu melakukan beberapa kegiatan termasuk ramah tamah di Rumah Dinas Bupati Kapuas Hulu dan subuh berjamaah di Masjid Putussibau.
Baca juga: Di Kapuas Hulu, perbatasan RI-Malaysia 14 orang ODP COVID - 19
Baca juga: Satu pasien dalam pengawasan di Kalbar meninggal dunia
"Setelah kegiatan tersebut rombongan langsung pulang ke Pontianak," kata Ade.Baca juga: Satu pasien dalam pengawasan di Kalbar meninggal dunia
Sepulang dari Putussibau, kata Ade, ibu tersebut menderita demam dan batuk yaitu pada 8 Maret 2020, setelah itu pada 13 Maret yang bersangkutan berobat ke salah satu dokter di Pontianak dan 20 Maret 2020 dirawat di salah satu rumah sakit Pontianak dan sorenya langsung dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak.
"Sempat dirawat dan diambil sample di kirim ke Jakarta setelah menjadi pasien dalam pengawasan COVID-18, namun pada 21 Maret 2020 pukul 07.00 WIB pagi pasien tersebut meninggal dunia," jelas Ade.
Ditegaskan Ade, pasien tersebut memiliki riwayat penyakit kencing manis dan belum dipastikan penyebab kematian pasien tersebut karena COVID-19."Kematian pasien itu belum di pastikan positif COVID-19, karena sample nya masih di kirim ke Jakarta untuk mengetahui pasien tersebut positif atau negatif COVID-19," tegas Ade.
Baca juga: 284 warga Kalbar masuk dalam daftar ODP Dinkes
Baca juga: Dinkes Kalbar ajukan 5.400 APD kepada Kemenkes
Baca juga: Dinkes Kalbar ajukan 5.400 APD kepada Kemenkes