Jakarta (ANTARA) - Liverpool dan Arsenal telah memonitor pemain bertahan Eintracht Frankfurt Evan Ndicka musim ini.

Kedua klub tersebut adalah dua di antara klub-klub yang mengikuti pemain nasional U-21 Prancis tersebut sebelum penangguhan sepak bola di seluruh Eropa karena wabah virus corona.

Dilansir laman Sky Sports, Minggu, klub Spanyol Valencia dan Sevilla serta dua klub Milan juga tertarik pada Ndicka, yang adalah salah satu bek tengah kaki kidal menjanjikan yang jumlahnya terbatas.

Baca juga: Liverpool dan Arsenal incar Evan Ndicka

Arsenal mengontrak Pablo Mari - bek tengah kaki kidal - dari Flamengo pada Januari lalu, meskipun pada kesepakatan peminjaman sebelumnya, mereka punya opsi untuk melakukan transfer permanen musim panas ini.

Sementara itu, pemimpin klasemen Liga Premier Liverpool, bisa berada di bursa untuk mendapat bek tengah baru karena ketidakpastian masa depan Dejan Lovren, yang hanya tampil sebagai pemain inti sembilan kali dalam Liga Premier musim ini.

Juga belum pasti apakah bursa transfer Inggris Raya akan dibuka sesuai jadwal pada 18 Juni, karena tidak ada tanggal pasti untuk kapan musim domestik ini akan dilanjutkan.

Baca juga: Liverpool puncaki daftar skuat termahal di Eropa

Sky Sports News melaporkan pekan ini bahwa FIFA sedang mengkaji situasi sehubungan dengan pendaftaran pemain, dengan kemungkinan para pemain bisa habis kontraknya di klub sebelum musim dimulai lagi.

Akan tetapi, klub-klub dipahami melanjutkan pencarian dan uji tuntas mereka kepada target-target transfer potensial, kendati pemandu bakat saat ini tidak bisa menyaksikan mereka dalam pertandingan.

Ndicka (20), telah tampil 14 kali sebagai pemain inti dan sekali sebagai cadangan dalam Bundesliga musim ini, baru-baru ini diturunkan sebagai bek kiri, termasuk dalam kemenangan pada babak 32 besar Liga Europa atas RB Salzburg dan kekalahan pada leg pertama babak 16 besar melawan Basel.

Baca juga: Liga Inggris disetop, Klopp: Saat ini sepak bola bukan hal penting

Baca juga: Atletico runtuhkan Anfield, cuma butuh separuh agresivitas Liverpool