RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran diperiksa sejumlah pejabat negara
22 Maret 2020 12:07 WIB
Wisma Atlet Kemayoran jakarta yang berubah fungsi menjadi RS Darurat Penanganan COVID-19. (FOTO ANTARA/HO-Dokumentasi Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Jakarta (ANTARA) - Berbagai pejabat negara yaitu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo telah memeriksa Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran.
"Kami telah mengecek gedung Wisma Atlet Kemayoran yang telah di-upgrade (dimutakhirkan) menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Panglima TNI menjelaskan bahwa ada beberapa gedung yaitu antara lain tower 6 dan 7 yang rencananya akan digunakan untuk menerima pasien yang terindikasi positif VOVID-19 serta juga dilengkapi laboratorium dan radiologi.
Kemudian, apabila pasien sudah masuk maka tower 6 dan 7 disiapkan baik untuk ruang ICU maupun ruang non-ICU yang ditetapkan dengan menggunakan pendingan ruangan yang telah berstandar.
Sedangkan untuk pendukung tenaga medis disiapkan di Tower 3, yang rencananya akan diisi baik untuk pendukung tenaga medis dari pihak TNI/Polri, termasuk dari rumah sakit BUMN, serta swasta.
"Ada juga satu tower yang digunakan untuk anggota gugus tugas TNI/Polri/BNPB dan kelompok-kelompok yang ditempatkan di relawan tower tersebut," katanya dan menambahkan, kondisi RS Darurat sudah dicek kelengkapannya.
Dari hasil pengecekan itu dapat disimpulkan antara lain akan ada gladi resik yang dilakukan pada Minggu (22/3) malam nanti sehingga diharapkan sudah siap dioperasikan sesegera mungkin sesuai target pada Senin (23/3).
Berdasarkan rencana Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, kata dia, setidaknya ada empat tower yang akan digunakan yakni 1,3,6 dan 7 di Blok D10 yang berada dekat RS Mitra Kemayoran.
Adapun rencana pemanfaatan tower yang ada yakni Tower 1 adalah lantai 1 sampai dengan 24 untuk dokter dan tenaga medis. Tower 1 tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Kemudian Tower 3 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Di tower ini tersedia 650 unit ruangan dan dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Sedangkan Tower 6 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai rumah sakit darurat dan ruang rawat inap pasien.
Pada tower ini tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 pasien. Satu unit ruangan dapat menampung 3 orang pasien.
Sedangkan untuk Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi antara lain lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, lantai 4 hingga 24 untuk ruang rawat inap pasien. Di tower ini terdapat 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien, demikian Hadi Tjahjanto.
Baca juga: Kementerian PUPR optimistis RS Darurat COVID-19 selesai tepat waktu
Baca juga: Empat tower Wisma Atlet rampung disemprot cairan disinfektan
Baca juga: Keputusan pemerintah ubah Wisma Atlet jadi RS COVID-19 diapresiasi
"Kami telah mengecek gedung Wisma Atlet Kemayoran yang telah di-upgrade (dimutakhirkan) menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Panglima TNI menjelaskan bahwa ada beberapa gedung yaitu antara lain tower 6 dan 7 yang rencananya akan digunakan untuk menerima pasien yang terindikasi positif VOVID-19 serta juga dilengkapi laboratorium dan radiologi.
Kemudian, apabila pasien sudah masuk maka tower 6 dan 7 disiapkan baik untuk ruang ICU maupun ruang non-ICU yang ditetapkan dengan menggunakan pendingan ruangan yang telah berstandar.
Sedangkan untuk pendukung tenaga medis disiapkan di Tower 3, yang rencananya akan diisi baik untuk pendukung tenaga medis dari pihak TNI/Polri, termasuk dari rumah sakit BUMN, serta swasta.
"Ada juga satu tower yang digunakan untuk anggota gugus tugas TNI/Polri/BNPB dan kelompok-kelompok yang ditempatkan di relawan tower tersebut," katanya dan menambahkan, kondisi RS Darurat sudah dicek kelengkapannya.
Dari hasil pengecekan itu dapat disimpulkan antara lain akan ada gladi resik yang dilakukan pada Minggu (22/3) malam nanti sehingga diharapkan sudah siap dioperasikan sesegera mungkin sesuai target pada Senin (23/3).
Berdasarkan rencana Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, kata dia, setidaknya ada empat tower yang akan digunakan yakni 1,3,6 dan 7 di Blok D10 yang berada dekat RS Mitra Kemayoran.
Adapun rencana pemanfaatan tower yang ada yakni Tower 1 adalah lantai 1 sampai dengan 24 untuk dokter dan tenaga medis. Tower 1 tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Kemudian Tower 3 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Di tower ini tersedia 650 unit ruangan dan dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Sedangkan Tower 6 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai rumah sakit darurat dan ruang rawat inap pasien.
Pada tower ini tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 pasien. Satu unit ruangan dapat menampung 3 orang pasien.
Sedangkan untuk Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi antara lain lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, lantai 4 hingga 24 untuk ruang rawat inap pasien. Di tower ini terdapat 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien, demikian Hadi Tjahjanto.
Baca juga: Kementerian PUPR optimistis RS Darurat COVID-19 selesai tepat waktu
Baca juga: Empat tower Wisma Atlet rampung disemprot cairan disinfektan
Baca juga: Keputusan pemerintah ubah Wisma Atlet jadi RS COVID-19 diapresiasi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: