Tim surveilans lakukan penelusuran kontak pada 217 orang di Bali
21 Maret 2020 20:48 WIB
Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang sekaligus Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar. ANTARA/HO-Humas Pemerintah Provinsi Bali
Denpasar (ANTARA) - Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali mengatakan bahwa Tim Surveilans Dinas Kesehatan Bali melakukan penelusuran kontak terhadap 217 orang yang sebelumnya pernah melakukan kontak dengan tiga pasien positif COVID-19 di Bali.
"Perkembangan jumlah orang yang ditelusuri pernah melakukan kontak dengan tiga pasien positif, pada Jumat (20/3) dilaporkan berjumlah 199 orang yang ditelusuri. Tim Surveilans Dinkes Bali dan kabupaten/kota terus melakukan penelusuran dari 199 orang yang pernah kontak dekat pasien positif. Hari ini ada penambahan jumlah orang yang ditelusuri sebanyak 18 orang. Maka jumlah orang yang ditelusuri pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 ada 217 orang," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang sekaligus menjadi Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam konferensi pers di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan terhadap 217 orang tersebut sudah diberikan komunikasi, informasi, edukasi, dan saran rekomendasi untuk melakukan isolasi serta karantina di rumah masing-masing dengan mengikuti protokol isolasi diri.
Dewa Made Indra menjelaskan sampai saat ini kasus pasien dalam pengawasan 95 orang, dengan tambahan lima orang pada Jumat (20/3) yang melapor ke rumah sakit.
Ia mengatakan pihak rumah sakit tersebut sudah menerima dan melakukan perawatan sesuai dengan prosedur penanganan pasien dalam pengawasan.
Baca juga: ACT Bali-Dinkes Denpasar semprot disinfektan di Banjar Sanglah
Jumlah sampel yang sudah keluar dari 71 orang itu, 68 di antaranya dinyatakan negatif dan 68 orang tersebut sudah pulang dari rumah sakit.
"Yang berikutnya tiga orang dinyatakan positif adalah klarifikasi dari info yang disampaikan kemarin. Kemarin saya informasikan kasus positif empat orang dan itu ada koreksi. Ternyata satu orang yang positif ini berada di luar daerah. Memang sebelumnya dia sempat bertugas di Bali tetapi karena melaporkan kasusnya di luar Bali maka datanya diubah dan satu orang ini datanya dipindahkan ke daerah lain," katanya.
Ia menegaskan saat ini tercatat tiga orang di Bali positif COVID-19, di mana dua di antaranya WNA dan sudah meninggal, sedangkan satu lainnya WNI masih dalam perawatan.
Ia mengatakan dua WNA tersebut, satu orang sudah dikremasi dan satu orang lainnya saat ini jenazahnya masih di rumah sakit.
"Untuk WNA yang jenazahnya masih di rumah sakit, saat ini sedang dikoordinasikan antara pihak rumah sakit dengan konsulat jenderal yang merupakan perwakilan negara asing tersebut di Bali, termasuk dengan keluarganya, untuk mendapatkan kesepakatan terkait penanganan jenazah tersebut," jelas dia.
Untuk sampel yang belum keluar ada 24 orang, semuanya sedang menunggu hasil uji laboratorium. Sebanyak 24 orang itu masih dirawat di rumah sakit. Jika hasil laboratoriumnya sudah keluar dan dinyatakan negatif maka pasien akan dipersilakan pulang dari RS.
Pihaknya mengimbau masyarakat mengikuti arahan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota mengenai belajar di rumah, bekerja di rumah, dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Jadi mari kita berusaha untuk mengurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah dan ini jadi hal yang sangat penting untuk menghindari diri dari COVID-19 dan mencegah penyebaran kepada orang lain," katanya.
Baca juga: Makna "lockdown" sesungguhnya ada di Pulau Bali
Baca juga: 199 orang kontak dekat dengan 3 orang positif COVID-19 di Bali
Baca juga: Serangkaian Hari Nyepi, Gubernur Bali larang pengarakan ogoh-ogoh
"Perkembangan jumlah orang yang ditelusuri pernah melakukan kontak dengan tiga pasien positif, pada Jumat (20/3) dilaporkan berjumlah 199 orang yang ditelusuri. Tim Surveilans Dinkes Bali dan kabupaten/kota terus melakukan penelusuran dari 199 orang yang pernah kontak dekat pasien positif. Hari ini ada penambahan jumlah orang yang ditelusuri sebanyak 18 orang. Maka jumlah orang yang ditelusuri pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 ada 217 orang," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang sekaligus menjadi Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam konferensi pers di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan terhadap 217 orang tersebut sudah diberikan komunikasi, informasi, edukasi, dan saran rekomendasi untuk melakukan isolasi serta karantina di rumah masing-masing dengan mengikuti protokol isolasi diri.
Dewa Made Indra menjelaskan sampai saat ini kasus pasien dalam pengawasan 95 orang, dengan tambahan lima orang pada Jumat (20/3) yang melapor ke rumah sakit.
Ia mengatakan pihak rumah sakit tersebut sudah menerima dan melakukan perawatan sesuai dengan prosedur penanganan pasien dalam pengawasan.
Baca juga: ACT Bali-Dinkes Denpasar semprot disinfektan di Banjar Sanglah
Jumlah sampel yang sudah keluar dari 71 orang itu, 68 di antaranya dinyatakan negatif dan 68 orang tersebut sudah pulang dari rumah sakit.
"Yang berikutnya tiga orang dinyatakan positif adalah klarifikasi dari info yang disampaikan kemarin. Kemarin saya informasikan kasus positif empat orang dan itu ada koreksi. Ternyata satu orang yang positif ini berada di luar daerah. Memang sebelumnya dia sempat bertugas di Bali tetapi karena melaporkan kasusnya di luar Bali maka datanya diubah dan satu orang ini datanya dipindahkan ke daerah lain," katanya.
Ia menegaskan saat ini tercatat tiga orang di Bali positif COVID-19, di mana dua di antaranya WNA dan sudah meninggal, sedangkan satu lainnya WNI masih dalam perawatan.
Ia mengatakan dua WNA tersebut, satu orang sudah dikremasi dan satu orang lainnya saat ini jenazahnya masih di rumah sakit.
"Untuk WNA yang jenazahnya masih di rumah sakit, saat ini sedang dikoordinasikan antara pihak rumah sakit dengan konsulat jenderal yang merupakan perwakilan negara asing tersebut di Bali, termasuk dengan keluarganya, untuk mendapatkan kesepakatan terkait penanganan jenazah tersebut," jelas dia.
Untuk sampel yang belum keluar ada 24 orang, semuanya sedang menunggu hasil uji laboratorium. Sebanyak 24 orang itu masih dirawat di rumah sakit. Jika hasil laboratoriumnya sudah keluar dan dinyatakan negatif maka pasien akan dipersilakan pulang dari RS.
Pihaknya mengimbau masyarakat mengikuti arahan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota mengenai belajar di rumah, bekerja di rumah, dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Jadi mari kita berusaha untuk mengurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah dan ini jadi hal yang sangat penting untuk menghindari diri dari COVID-19 dan mencegah penyebaran kepada orang lain," katanya.
Baca juga: Makna "lockdown" sesungguhnya ada di Pulau Bali
Baca juga: 199 orang kontak dekat dengan 3 orang positif COVID-19 di Bali
Baca juga: Serangkaian Hari Nyepi, Gubernur Bali larang pengarakan ogoh-ogoh
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: