Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan laba bersih pada 2019 sebesar Rp2,62 triliun atau tumbuh sebesar 26,42 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Utama WIKA Tumiyana dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu menyampaikan capaian kinerja itu salah satunya dipengaruhi kuatnya komitmen dan strategi perseroan dalam menjalankan roda bisnis di tengah siklus politik lima tahunan yaitu pemilihan umum presiden dan legislator.
"Apa yang telah ditorehkan pada 2019, membuktikan WIKA mampu menciptakan operasi yang semakin efisien dan strategi investasi yang mulai membuahkan hasil sehingga memberikan hasil yang lebih optimal," ujarnya.
Baca juga: Fitch tingkatkan outlook Wijaya Karya menjadi stabil
Ia mengemukakan kondisi keuangan perseroan saat ini juga baik. Posisi utang berbunga sebesar Rp15,08 triliun dan total ekuitas sebesar Rp19,22 triliun menghasilkan rasio gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 0,78 kali dan 0,25 kali.
Hal itu, lanjutnya, menunjukkan WIKA sehat secara keuangan dan masih memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi pada proyek-proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah dan dibutuhkan masyarakat karena sudah dirasakan manfaatnya.
Pada 2020, Tumiyana menyampaikan, perseroan memproyeksikan target kontrak baru sebesar Rp65,5 triliun atau naik 59,7 persen dibandingkan realisasi 2019.
Sementara untuk laba bersih, lanjut dia, perseroan menargetkan dapat memperoleh Rp2,92 triliun atau tumbuh 11,41 persen dibandingkan realisasi 2019.
Baca juga: PT. WIKA siap bangun proyek gedung tertinggi di Afrika Barat
Baca juga: Wika akan anggarkan capex pada 2020 sebesar Rp16 triliun
Laba bersih Wijaya Karya tumbuh 26,42 persen pada 2019
21 Maret 2020 13:54 WIB
Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana. ANTARA/Aji Cakti
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: