Jubir pemerintah: Positif asal Riau ternyata tinggal di Jakarta
20 Maret 2020 16:36 WIB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan informasi terkini kasus virus corona penyebab COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020). ANTARA/Dewanto Samodro
Jakarta (ANTARA) - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan kasus positif virus corona yang sebelumnya dinyatakan berasal dari Riau ternyata sudah lama tinggal di Jakarta.
"Ternyata hanya kartu tanda penduduknya saja yang Riau. Setelah dicek di Riau, ternyata dia sudah lama tidak tinggal di sana," kata dia saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan saat diketahui berasal dari Riau, tim penanganan COVID langsung mengecek ke tempat itu untuk menelusuri orang tersebut pernah kontak dengan siapa saja.
Ternyata memang diketahui yang bersangkutan sudah lama tinggal di Jakarta. Oleh karena itu, penelusuran kontak yang bersangkutan hanya bisa dilakukan berdasarkan penuturannya.
Penelusuran kontak ditarik selama 14 hari ke belakang. Selama 14 hari ke belakang, dia pernah ke mana saja dan bertemu siapa saja. Biasanya keluarga dan orang-orang yang tinggal dengan seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi juga akan diperiksa.
Dalam jumpa pers tersebut, Yurianto menyebutkan hingga Jumat, pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif virus corona bertambah 60 kasus menjadi 369 kasus. Jumlah kasus meninggal dunia juga bertambah tujuh kasus menjadi 32 kasus.
Pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah satu orang sehingga sudah ada 17 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Baca juga: Jubir pemerintah: Positif COVID-19 belum tentu perlu dirawat di RS
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah jadi 369, 32 orang meninggal
Baca juga: Achmad Yurianto: Jaga jarak sangat efektif kurangi penyebaran COVID-19
"Ternyata hanya kartu tanda penduduknya saja yang Riau. Setelah dicek di Riau, ternyata dia sudah lama tidak tinggal di sana," kata dia saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan saat diketahui berasal dari Riau, tim penanganan COVID langsung mengecek ke tempat itu untuk menelusuri orang tersebut pernah kontak dengan siapa saja.
Ternyata memang diketahui yang bersangkutan sudah lama tinggal di Jakarta. Oleh karena itu, penelusuran kontak yang bersangkutan hanya bisa dilakukan berdasarkan penuturannya.
Penelusuran kontak ditarik selama 14 hari ke belakang. Selama 14 hari ke belakang, dia pernah ke mana saja dan bertemu siapa saja. Biasanya keluarga dan orang-orang yang tinggal dengan seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi juga akan diperiksa.
Dalam jumpa pers tersebut, Yurianto menyebutkan hingga Jumat, pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif virus corona bertambah 60 kasus menjadi 369 kasus. Jumlah kasus meninggal dunia juga bertambah tujuh kasus menjadi 32 kasus.
Pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah satu orang sehingga sudah ada 17 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Baca juga: Jubir pemerintah: Positif COVID-19 belum tentu perlu dirawat di RS
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah jadi 369, 32 orang meninggal
Baca juga: Achmad Yurianto: Jaga jarak sangat efektif kurangi penyebaran COVID-19
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: