Upacara adat Labuhan Merapi akan digelar tanpa acara hiburan
20 Maret 2020 09:50 WIB
SArsip Foto. Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta membawa "ubo rampe" menuju Bangsal Sri Manganti, Gunung Merapi, saat prosesi Labuhan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, Minggu (7/4/2019). Upacara adat tahunan Keraton Ngayogyakarta itu merupakan rangkaian peringatan Tingalan Dalem Jumenengan atau bertahtanya Sri Sultan HB X sebagai Raja Keraton Yogyakarta serta menjadi bentuk syukur kepada Tuhan atas segala kelimpahan dan keselamatan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc.
Sleman (ANTARA) - Upacara adat Labuhan Merapi yang rutin digelar setiap tahun untuk memperingati Jumenengan Dalem atau naik tahta Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X tahun 2020 digelar tanpa acara hiburan yang menghadirkan banyak orang dalam upaya mengurangi risiko penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Dari hasil pertemuan rapat persiapan Labuhan Merapi 2020, upacara adat tetap dilaksanakan, namun hanya yang berupa ritual inti," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara di Sleman, Jumat.
Menurut dia, upacara adat Labuhan Merapi akan dilaksanakan mulai 25 Maret 2020 sekitar pukul 09.00 WIB dengan ritual penerimaan Ubo Rampe dari Karaton di Kecamatan Cangkringan.
"Untuk rombongan penerima Ubo Rampe yakni dari Juru Kunci Gunung Merapi sebanyak dua armada, dari Pemerintah Desa Umbulharjo dan Kecamatan Cangkringan dua armada, dengan demikian tidak melibatkan banyak personel, dan serah terima Ubo Rampe dilakukan secara sederhana," katanya.
Setelah diterima, ia menjelaskan, Ubo Rampe akan dibawa ke petilasan Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan di Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Selanjutnya pada pukul 19.00 WIB dilaksanakan kenduri dilanjutkan tahlil dan doa bersama di Pendopo Petilasan Mbah Maridjan," katanya.
Aji mengatakan, acara hiburan berupa pertunjukan kesenian dan pementasan wayang kulit semalam suntuk yang biasanya digelar selepas doa bersama tahun ini ditiadakan.
"Ini sebagai upaya untuk meminimalisir kerumuman banyak masyarakat guna menghindari penyebaran COVID-19," katanya.
Pada 26 Maret 2020 sekitar pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, ia menjelaskan, prosesi Labuhan Merapi dilanjutkan di Bangsal Srimanganti di lereng Gunung Merapi.
Selama prosesi Labuhan Merapi, ia mengatakan, seluruh peserta diwajibkan menjalankan langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19.
Tempat upacara seperti Petilasan Kinahrejo, Masjid Kinahrejo, area parkir, dan Pos SAR juga akan disemprot dengan disinfektan untuk mencegah penularan penyakit.
"Di sejumlah titik juga disediakan tempat cuci tangan," kata Aji.
Baca juga:
Keraton Yogyakarta gelar Labuhan Ageng Merapi
Mbah Maridjan pesan Labuhan Merapi "diuri-uri"
"Dari hasil pertemuan rapat persiapan Labuhan Merapi 2020, upacara adat tetap dilaksanakan, namun hanya yang berupa ritual inti," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara di Sleman, Jumat.
Menurut dia, upacara adat Labuhan Merapi akan dilaksanakan mulai 25 Maret 2020 sekitar pukul 09.00 WIB dengan ritual penerimaan Ubo Rampe dari Karaton di Kecamatan Cangkringan.
"Untuk rombongan penerima Ubo Rampe yakni dari Juru Kunci Gunung Merapi sebanyak dua armada, dari Pemerintah Desa Umbulharjo dan Kecamatan Cangkringan dua armada, dengan demikian tidak melibatkan banyak personel, dan serah terima Ubo Rampe dilakukan secara sederhana," katanya.
Setelah diterima, ia menjelaskan, Ubo Rampe akan dibawa ke petilasan Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan di Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Selanjutnya pada pukul 19.00 WIB dilaksanakan kenduri dilanjutkan tahlil dan doa bersama di Pendopo Petilasan Mbah Maridjan," katanya.
Aji mengatakan, acara hiburan berupa pertunjukan kesenian dan pementasan wayang kulit semalam suntuk yang biasanya digelar selepas doa bersama tahun ini ditiadakan.
"Ini sebagai upaya untuk meminimalisir kerumuman banyak masyarakat guna menghindari penyebaran COVID-19," katanya.
Pada 26 Maret 2020 sekitar pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, ia menjelaskan, prosesi Labuhan Merapi dilanjutkan di Bangsal Srimanganti di lereng Gunung Merapi.
Selama prosesi Labuhan Merapi, ia mengatakan, seluruh peserta diwajibkan menjalankan langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19.
Tempat upacara seperti Petilasan Kinahrejo, Masjid Kinahrejo, area parkir, dan Pos SAR juga akan disemprot dengan disinfektan untuk mencegah penularan penyakit.
"Di sejumlah titik juga disediakan tempat cuci tangan," kata Aji.
Baca juga:
Keraton Yogyakarta gelar Labuhan Ageng Merapi
Mbah Maridjan pesan Labuhan Merapi "diuri-uri"
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: