Waskita Karya catatkan arus kas operasi 2019 surplus Rp9,26 triliun
19 Maret 2020 23:34 WIB
Dokumentasi - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang 1.300 km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. (Waskita Karya)
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Pesero) Tbk mencatatkan arus kas operasi positif Rp9,26 triliun tahun 2019, tumbuh 125 persen dibandingkan pencapaian tahun 2018 sebesar Rp4 triliun.
“Sepanjang tahun 2019, Waskita Karya mendapatkan kas sebesar Rp44 triliun yang berasal dari pembayaran proyek dengan skema “turnkey” sebesar Rp22 triliun, proyek konstruksi lain sebesar Rp15,9 triliun, dan pengembalian piutang dana talangan tanah sebesar Rp5,8 triliun,” kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Haris Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Waskita terima pembayaran proyek Tol Jakarta-Cikampek II Rp6,2 triliun
Emiten yang bergerak di industri jasa konstruksi dan investasi infrastruktur ini juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,03 triliun untuk tahun buku 2019, yang ditopang oleh capaian total pendapatan usaha sebesar Rp31 triliun.
Haris menjelaskan segmen usaha jasa konstruksi dan beton precast masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, dimana masing-masing mencatatkan pendapatan sebesar Rp28,6 triliun dan Rp1,9 trilun.
Lebih lanjut, per 31 Desember 2019 Waskita Karya mencatatkan nilai total aset sebesar Rp122,6 triliun, total liabilitas sebesar Rp93,5 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp29,1 triliun.
Selama tahun 2019, Waskita Karya berhasil memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp26 triliun dimana 34,7 persen berasal dari proyek pengembangan bisnis, 46,1 persen berasal dari proyek BUMN, dan sisanya disumbang oleh proyek pemerintah dan proyek swasta.
Baca juga: Waskita Karya Infrastruktur resmikan pabrik baja di Serang Banten
Adapun beberapa proyek prestisius yang didapatkan oleh Waskita Karya pada tahun 2019 antara lain proyek Jalan Tol Prabumulih - Muara Enim dengan nilai sekitar Rp4,5 triliun, renovasi Masjid Istiqlal dengan nilai Rp443 miliar, pengembangan Bandara Juanda dengan nilai Rp623 miliar, dan pembangunan Bendungan Leuwikeris paket 4 sebesar Rp297 miliar.
Waskita Karya juga merealisasikan belanja modal sebesar Rp19,4 triliun sepanjang 2019. Sekitar 79 persen dari total belanja modal dialokasikan untuk investasi jalan tol yang dimiliki oleh anak usaha Waskita yaitu PT Waskita Toll Road (WTR).
Saat ini, WTR tengah menyelesaikan pembangunan sekitar 7 dari 16 ruas tol yang dimiliki konsesinya, sementara sekitar 9 ruas tol lainnya telah beroperasi.
Baca juga: Waskita tunggu kajian Kementerian PUPR bangun Tol Penajam-Balikpapan
Lebih lanjut, pada 18 Desember 2019, Waskita Karya juga berhasil melakukan pelepasan konsesi untuk 2 ruas jalan tol yaitu Tol Solo – Ngawi dan Tol Ngawi – Kertosono melalui penandatanganan Sales & Purchase Agreement dengan investor jalan tol asal Hong Kong, Kings Key Ltd. dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,4 triliun.
Haris menambahkan, pelepasan konsesi jalan tol masih menjadi fokus Waskita Karya untuk tahun 2020. Tahun lalu kami sukses melepas 2 ruas dan di tahun 2020 kami menargetkan pelepasan setidaknya 6 ruas tol lagi.
“Selain itu kami juga menargetkan perolehan kas masuk sekitar Rp10 triliun dari proyek turnkey, dan sudah cair dari Japek Elevated bulan Maret sebesar Rp6,2 triliun, selain itu Perseroan menargetkan kas masuk sekitar Rp18 triliun dari proyek konstruksi lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Waskita raih Rp2,5 triliun dari divestasi dua ruas Tol Trans Jawa
“Sepanjang tahun 2019, Waskita Karya mendapatkan kas sebesar Rp44 triliun yang berasal dari pembayaran proyek dengan skema “turnkey” sebesar Rp22 triliun, proyek konstruksi lain sebesar Rp15,9 triliun, dan pengembalian piutang dana talangan tanah sebesar Rp5,8 triliun,” kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Haris Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Waskita terima pembayaran proyek Tol Jakarta-Cikampek II Rp6,2 triliun
Emiten yang bergerak di industri jasa konstruksi dan investasi infrastruktur ini juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,03 triliun untuk tahun buku 2019, yang ditopang oleh capaian total pendapatan usaha sebesar Rp31 triliun.
Haris menjelaskan segmen usaha jasa konstruksi dan beton precast masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, dimana masing-masing mencatatkan pendapatan sebesar Rp28,6 triliun dan Rp1,9 trilun.
Lebih lanjut, per 31 Desember 2019 Waskita Karya mencatatkan nilai total aset sebesar Rp122,6 triliun, total liabilitas sebesar Rp93,5 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp29,1 triliun.
Selama tahun 2019, Waskita Karya berhasil memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp26 triliun dimana 34,7 persen berasal dari proyek pengembangan bisnis, 46,1 persen berasal dari proyek BUMN, dan sisanya disumbang oleh proyek pemerintah dan proyek swasta.
Baca juga: Waskita Karya Infrastruktur resmikan pabrik baja di Serang Banten
Adapun beberapa proyek prestisius yang didapatkan oleh Waskita Karya pada tahun 2019 antara lain proyek Jalan Tol Prabumulih - Muara Enim dengan nilai sekitar Rp4,5 triliun, renovasi Masjid Istiqlal dengan nilai Rp443 miliar, pengembangan Bandara Juanda dengan nilai Rp623 miliar, dan pembangunan Bendungan Leuwikeris paket 4 sebesar Rp297 miliar.
Waskita Karya juga merealisasikan belanja modal sebesar Rp19,4 triliun sepanjang 2019. Sekitar 79 persen dari total belanja modal dialokasikan untuk investasi jalan tol yang dimiliki oleh anak usaha Waskita yaitu PT Waskita Toll Road (WTR).
Saat ini, WTR tengah menyelesaikan pembangunan sekitar 7 dari 16 ruas tol yang dimiliki konsesinya, sementara sekitar 9 ruas tol lainnya telah beroperasi.
Baca juga: Waskita tunggu kajian Kementerian PUPR bangun Tol Penajam-Balikpapan
Lebih lanjut, pada 18 Desember 2019, Waskita Karya juga berhasil melakukan pelepasan konsesi untuk 2 ruas jalan tol yaitu Tol Solo – Ngawi dan Tol Ngawi – Kertosono melalui penandatanganan Sales & Purchase Agreement dengan investor jalan tol asal Hong Kong, Kings Key Ltd. dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,4 triliun.
Haris menambahkan, pelepasan konsesi jalan tol masih menjadi fokus Waskita Karya untuk tahun 2020. Tahun lalu kami sukses melepas 2 ruas dan di tahun 2020 kami menargetkan pelepasan setidaknya 6 ruas tol lagi.
“Selain itu kami juga menargetkan perolehan kas masuk sekitar Rp10 triliun dari proyek turnkey, dan sudah cair dari Japek Elevated bulan Maret sebesar Rp6,2 triliun, selain itu Perseroan menargetkan kas masuk sekitar Rp18 triliun dari proyek konstruksi lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Waskita raih Rp2,5 triliun dari divestasi dua ruas Tol Trans Jawa
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: