Jalur menuju selatan Cianjur kembali tertutup longsor
19 Maret 2020 19:14 WIB
Jalan Raya Cianjur selatan tepatnya di Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, untuk kesekian kalinya tertutup longsor setelah hujan turun deras sejak sore hingga malam menjelang, materil longsor sepanjang 12 meter dengan ketinggian empat meter memutus akses menuju selatan atau sebaliknya, Kamis (19/3) (Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Jalan utama menuju selatan Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, untuk kesekian kalinya terputus akibat longsor, sehingga arus kendaraan menuju Selatan atau Cianjur, terhenti total.
"Longsor kembali terjadi menjelang malam, setelah hujan turun deras sejak sore hingga malam ini. Tidak ada korban jiwa, namun arus kendaraan tidak dapat mellintas karena panjang dan tingginya longsoran," kata Sunadar (38) warga Desa Salagedang saat dihubungi Kamis.
Ia menjelaskan, longsor untuk ketiga kalinya itu, membuat arus kendaraan dari Cianjur menuju Selatan atau sebaliknya tidak dapat melintas, sehingga petugas dari Polsek Cibeber mengarahkan pengguna jalan untuk pulang atau mengambil jalan alternatif.
"Sekitar 150 meter sebelum longsor, ada jalan alternatif menuju Kecamatan Campaka, namun kondisi jalannya rusak, sehingga butuh waktu lama dan ekstra hati-hati kalau melintas," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan telah berkordinasi dengan PUPR Jabar, untuk mengriim kembali alat berat guna menyingkirkan marterial longsor yang menutup landasan jalan sepanjang 12 meter dengan ketinggian mencapai 4 meter itu.
"Kami sudah mengirimkan petugas untuk membantu tim dilapangan agar proses penyingkiran material longsor dapat dilakukan dengan cepat dan jalur dapat kembali dilalui," katanya.
Ia menjelaskan, upaya pemasangan pagar penahan tanah di sepanjang jalur tersebut sedang diupayakan, namun beberapa kali pemasangan tidak dapat menahan longsoran tanah tebing yang kembali terjadi.
"Harapan kami ada upaya maksimal dari PURP Provinsi Jabar, agar longsor tidak lagi terjadi dengan memasang jaring dan pagar penahan tanah di lokasi rawan longsor tersebut," katanya.
"Longsor kembali terjadi menjelang malam, setelah hujan turun deras sejak sore hingga malam ini. Tidak ada korban jiwa, namun arus kendaraan tidak dapat mellintas karena panjang dan tingginya longsoran," kata Sunadar (38) warga Desa Salagedang saat dihubungi Kamis.
Ia menjelaskan, longsor untuk ketiga kalinya itu, membuat arus kendaraan dari Cianjur menuju Selatan atau sebaliknya tidak dapat melintas, sehingga petugas dari Polsek Cibeber mengarahkan pengguna jalan untuk pulang atau mengambil jalan alternatif.
"Sekitar 150 meter sebelum longsor, ada jalan alternatif menuju Kecamatan Campaka, namun kondisi jalannya rusak, sehingga butuh waktu lama dan ekstra hati-hati kalau melintas," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan telah berkordinasi dengan PUPR Jabar, untuk mengriim kembali alat berat guna menyingkirkan marterial longsor yang menutup landasan jalan sepanjang 12 meter dengan ketinggian mencapai 4 meter itu.
"Kami sudah mengirimkan petugas untuk membantu tim dilapangan agar proses penyingkiran material longsor dapat dilakukan dengan cepat dan jalur dapat kembali dilalui," katanya.
Ia menjelaskan, upaya pemasangan pagar penahan tanah di sepanjang jalur tersebut sedang diupayakan, namun beberapa kali pemasangan tidak dapat menahan longsoran tanah tebing yang kembali terjadi.
"Harapan kami ada upaya maksimal dari PURP Provinsi Jabar, agar longsor tidak lagi terjadi dengan memasang jaring dan pagar penahan tanah di lokasi rawan longsor tersebut," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: