Istanbul (ANTARA) - Patriarkat Ekumenis Turki memerintahkan gereja Kristen Ortodoks seluruh dunia untuk menangguhkan pelayanan ibadat dan ritual hingga akhir Maret, sebagai tanggapan dan langkah pencegahan penularan virus corona, COVID-19.
Lembaga keagamaan pusat Kristen Ortodoks dunia yang membawahi sekitar 300 juta umat secara global itu mengumumkan keputusan tersebut di Istanbul, ibu kota Turki, pada Rabu (18/3) malam melalui sebuah pernyataan.
"Hari ini, kami secara universal menyatakan keputusan dan mandat gereja untuk menghentikan semua kegiatan peribadatan, termasuk pelayanan, acara, dan ritual, hingga akhir Maret, dengan pengecualian ibadat perseorangan di gereja masih diperbolehkan," dikutip dari pernyataan itu.
Selain itu, Partiarkat Ekumenis juga mengimbau keras siapa saja untuk membatasi kegiatan luar ruangan dan bepergian hanya jika benar-benar diperlukan saja, selebihnya tinggal di rumah demi keamanan diri sendiri serta perlindungan terhadap orang lain.
"Partiarkat Ekumenis sedang memantau situasi dengan rasa tanggung jawab tinggi terhadap keyakinan dan semua orang," kata pihak patriarkat, menambahkan bahwa kebijakan penangguhan ibadat akan disesuaikan dengan perkembangan pandemi COVID-19.
Sementara biara masih akan menggelar layanan ibadat rutin untuk komunitas di dalamnya, namun tidak mengizinkan orang luar untuk bergabung.
Sumber: Reuters
Baca juga: Erdogan sarankan rakyat Turki untuk tinggal di rumah
Baca juga: Moldova, Turki dan Brazil laporkan kasus kematian pertama COVID-19
Baca juga: Turki tutup kafe, hentikan shalat berjamaah karena virus corona
Patriarkat Ekumenis Turki minta gereja tangguhkan pelayanan ibadat
19 Maret 2020 18:08 WIB
Peta Turki (googlemaps)
Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: