Bogor (ANTARA) - DPRD Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan pengecekan kesehatan terhadap anggota dan pegawai sekretariat dewan guna mengetahui kondisi kesehatan setiap orang, sekaligus antisipasi penyebaran virus corona (COVID-19).

Cek kesehatan dilakukan di ruang Serba Guna Gedung DPRD Kota Bogor, di Jalan Pemuda Kota Bogor, Kamis.

Sebanyak 49 anggota dewan diukur tensi dan temperatur tubuh, juga diambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Oki Kurniawan, mengatakan, cek kesehatan meliputi pengambilan sampel darah untuk memeriksa haemoglobin, hematokrit, trombosit, dan leukosit.

Baca juga: 55 anggota DPRD Bogor akan jalani tes kesehatan khawatir COVID-19

"Keempat komponen darah itu akan di cek di laboratorium dan dilihat hasilnya, apakah dalam kisaran normal atau ada yang di luar kisaran normal. Kalau semuanya masih dalam kisaran normal, menunjukkan staminanya baik, sehingga Insya Allah aman dari virus corona," katanya.

Hasil cek darah itu akan diketahui satu hari kemudian, yakni Jumat (20/3). Sementara, pegawai sekretariat, baru dilakukan pengukuran tensi dan temperatur tubuh, sedangkan pengambilan sampel darah baru akan dilakukan pada Jumat (20/3).

Bersamaan dengan pengambilan sampel darah, untuk pegawai sekretariat, juga akan dilakukan pengambilan sampel daerah kepada 30 wartawan peliput DPRD Kota Bogor.

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan, pengecekan kesehatan ini dilakukan dalam upaya untuk pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Pemkot Bogor: Pendeta yang meninggal bukan karena corona

Atang menyatakan, prihatin terhadap penyebaran Covid-19 yang makin meluas di Indonesia. "Orang yang dinyatakan, berstatus OPD (orang dalam pengawasan), PDP (pasien dalam pengawasan), maupun positif Covid-19, juga terus meningkat," katanya.

Menurut Atang, penyebaran Covid-19 ini harus bisa dieliminasi dan diputus penyebarannya.

Pada kesempatan itu, Atang menyatakan mendukung langkah pemerintah, yang mengambil keputusan menerapkan semi "lockdown" yakni meliburkan sekolah selama dua pekan, menutup sementara tempat-tempat wisata, melarang sementara kegiatan yang terjadi pengumpulan massa.

Atang berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan kondisi kehidupan masyarakat dapat berjalan normal kembali.