Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore masih tertekan meski Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,5 persen.

IHSG ditutup melemah 225,25 poin atau 5,2 persen ke posisi 4.105,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 43,52 poin atau 6,64 persen menjadi 612,12.

"Pemangkasan 7RRR 25 bps belum mampu menetralisir kekhawatiran investor terhadap pandemi COVID-19 di Indonesia, dimana jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal terus bertambah," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Kamis.

Baca juga: IHSG turun 5,01 persen, perdagangan saham dibekukan sementara

Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham. Perdagangan saham sempat dibekukan sementara pada pukul 9.37 waktu JATS karena IHSG turun 5,01 persen.

Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 6,07 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing minus 5,96 persen dan minus 5,95 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp35,87 miliar.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat terbatas jelang pengumuman hasil RDG BI

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 244.073 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,23 miliar lembar saham senilai Rp5,18 triliun. Sebanyak 46 saham naik, 378 saham menurun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 173,8 poin atau 1,04 persen ke 16.552,8, indeks Hang Seng melemah 582,7 poin atau 2,61 persen ke 21.709,1, dan indeks Straits Times melemah 106,91 poin atau 4,41 persen ke 2.318,71.