Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan mengawal ketat pemulangan peserta Ijtima se-Asia yang rencananya digelar di Pakkatto, Kabupaten Gowa ke daerah asal masing-masing.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangan resminya di Makassar, Kamis, mengatakan Ia bersama Bupati Gowa, sudah membahas terkait sterilisasi, pengawalan tim medis, serta pendekatan untuk memulangkan para peserta Ijtima se-Asia tersebut.

Baca juga: Gowa siap fasilitasi pemulangan 8.694 peserta Ijtima Asia

Pemprov Sulsel juga telah berkomunikasi dengan Kapolda Sulsel, agar dilakukan pengawalan ketat ke luar masuk hingga memulangkan peserta Ijtima tersebut.

Pengawalan menuju bandara, pelabuhan maupun terminal, lanjut Andi Sudirman, agar peserta dari berbagai daerah diberi pelayanan maksimal. Pemerintah daerah juga telah melibatkan tim kesehatan untuk melakukan pemantauan di lapangan. Upaya penanganan dan pencegahan COVID-19, tetap sesuai prosedur pemerintah dengan mengikuti standar WHO.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda dan Pemda dalam hal ini Bupati Gowa, untuk melakukan pengawalan ketat, sterilisasi hingga pemulangan peserta tanpa interaksi dengan warga sampai di bandara dan pelabuhan pemberangkatan kembali ke daerah masing masing," jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya sejak awal telah mengingatkan untuk ditunda dan disampaikan dalam beberapa kali koordinasi Forkopimda sebagai antisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Baca juga: Pemkab Gowa isolasi ribuan peserta Ijtima Dunia

Sayangnya, lanjut dia, peserta tetap berdatangan meski sudah ada surat edaran perihal penundaan kegiatan.

"Jauh sebelumnya sudah dilakukan upaya penundaan kegiatan, tapi pada hari menjelang pelaksanaan memang sudah ada yang tiba di lokasi, " kata dia.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, sudah mengkonfirmasi, mereka telah sepakat untuk menunda kegiatan.

"Alhamdulillah sudah disepakati untuk menunda dan tetap dikawal hingga tempat pemberangkatan, baik pelabuhan maupun Bandara Hasanuddin," ujarnya.

Intinya, kata Adnan, segala upaya penanganan kegiatan untuk meminimalisasi dampak, mulai dari fasilitas, akomodasi dan segala kebutuhan lainnya, diupayakan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan banyak pihak.

Pengawalan untuk pemulangan akan dilakukan segera, secara ketat dan bertahap, dengan mempertimbangkan kesiapan angkutan udara, laut dan darat.**

Baca juga: Soal Ijtima di Gowa terancam corona, MUI ajak penundaan
Baca juga: MUI sebut penundaan kegiatan keagamaan bentuk kontribusi umat
Baca juga: MUI : Kesehatan harus dijaga, jangan menjerumuskan pada kebinasaan