Kediri (ANTARA) - Wartawan yang tergabung dalam aliansi wartawan peduli COVID-19 di Kediri, Jawa Timur, mengajak para jurnalis, masyarakat serta publik figur lainnya ikut mengontrol pemberian informasi tentang virus corona, sehingga tidak membuat cemas.

Hari Tri Wasono, salah seorang jurnalis Kediri, Kamis mengaku prihatin dengan beredarnya informasi saat ini, terutama media sosial yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk itu, jurnalis di Kediri berkomitmen memberikan tentang virus corona seobjektif mungkin.

"Kami mengajak dan berkomitmen untuk memberitakan virus corona seobjektif mungkin sesuai dengan pemberitaan yang benar, sesuai kaidah jurnalistik tidak tebarkan ketakutan dan kecemasan ke masyarakat," kata Hari Tri Wasono di Kediri.

Baca juga: IAIN Jember terapkan kuliah daring antisipasi COVID-19

Ia dengan wartawan di Kediri lainnya berkomitmen penuh untuk membangun solidaritas bersama tentang pemberian informasi virus corona ke masyarakat.

"Kami mengajak teman-teman wartawan di Kota dan Kabupaten Kediri untuk bersama-sama membangun solidaritas dan menjaga kesadaran diri bahwa virus corona bukan menjadi persoalan pemerintah saja, tapi bersama, terutama media," kata Hari.

Ia mengatakan, media bekerja dengan menyampaikan secara langsung tentang suatu informasi ke publik. Dengan pemberitaan yang benar, masyarakat diharapkan tidak panik. Untuk itu, pihaknya juga telah mengadakan dialog yang mengundang instansi terkait baik dari Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri.

"Jangan sampai masyarakat menjadi panik atas pemberitaan yang keliru. Kemudian kami berkumpul, membangun kesadaran diri untuk melindungi diri dengan menggalang donasi, produksi hand sanitizer untuk digunakan sebagai kelengkapan liputan dan sisanya kami berikan ke masyarakat," kata dia.

Baca juga: ITDC lakukan penyemprotan disinfektan untuk cegah virus corona

Ia juga berharap, dengan edukasi yang telah diberikan instansi terkait itu, dalam menyampaikan informasi ke masyarakat jurnalis melakukannya sesuai dengan kaidah jurnalistik dan tidak menebarkan ketakutan serta kecemasan ke masyarakat.

Jurnalis Kediri juga membagikan sekitar 200 botol hand sanitizer yang telah dibuat. Selain untuk wartawan, produk buatan sendiri itu juga diberikan ke masyarakat.

Pembuatan hand sanitizer juga dilakukan karena saat ini di Kediri hand sanitizer sudah sangat langka. Selain itu, masker juga langka.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima memberikan apresiasi atas langkah yang telah dilakukan para jurnalis tersebut. Sosialisasi tentang virus corona dan pencegahannya itu penting dilakukan.

"Sosialisasi tentang virus corona dan pencegahannya serta apa yang harus dilakukan oleh teman-teman jurnalis sat peliputan penting, supaya teman jurnalis juga bisa terhindar dari kasus corona," kata dia.

Ia menambahkan, di Kota Kediri hingga kini belum ada temuan kasus positif warga yang terinfeksi virus corona. Namun, pemerintah kota sudah menyediakan website resmi tentang virus tersebut termasuk ada media center.

Baca juga: Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah tutup dua pekan
Baca juga: Jadi pejuang lawan COVID-19, petugas medis banjir dukungan semangat


Fauzan yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di Kediri tersebut mengatakan terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi setiap waktu, dan ternyata animo masyarakat sangat baik.

"Di media center banyak warga yang bertanya bagaimana dan dimana bisa periksa tes corona. Untuk tes corona hanya bisa di litbangkes Kemenkes dan itu atas hasil indikasi medis untuk kasus PDP, yang dalam pengawasan," kata dia.

Fauzan juga menambahkan jika sel inang atau tubuh manusia meninggal dunia, maka dalam hitungan menit maksimal 1-2 jam virus tersebut mati, yang artinya masyarakat tidak perlu khawatir tertular oleh virus tersebut. Hal tersebut berbeda dengan mereka yang menderita HIV/AIDS, dimana cairan di tubuh jenazah yang masih ke luar berpotensi untuk menularkan ke orang sehat, sehingga proses pemulasaraan jenazah juga dilakukan secara khusus.

Ia berharap, masyarakat menerapkan gaya hidup sehat, dengan selalu menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan, makan makanan bergizi, serta tidak panik dengan berbondong-bondong datang ke ruamh sakit untuk periksa. Jika merasa sakit, bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan seperti ke dokter.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan juga mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh jurnalis di Kediri. Pemerintah juga berharap, media ikut melakukan sosialisasi agar masyarakat tenang dan mematuhi anjuran pemerintah. (*)

Baca juga: Satu warga Samarinda positif corona pernah ikuti pertemuan di Bogor
Baca juga: Pasien positif corona di Samarinda dikabarkan dalam kondisi membaik
Baca juga: LIPI akan tutup sementara empat kebun raya cegah penularan COVID-19