Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membenarkan salah seorang karyawannya meninggal, namun tidak menyebutkan penyebab kematian yang bersangkutan.
"Kami tidak dapat berandai-andai terkait penyebab kematian seseorang. Informasi yang valid mengenai penyebab kematiannya ada pada pihak yang berwenang," kata Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati dalam keteranganya, Rabu.
Baca juga: Ada pegawai positif COVID-19, BNI tingkatkan sanitasi lingkungan kerja
Baca juga: BNI siapkan layanan 24 jam, nasabah tidak perlu keluar rumah
Baca juga: BNI sesuaikan sistem kerja tekan penyebaran COVID-19
Pernyataan itu dikeluarkan BNI untuk menanggapi pesan yang beredar di aplikasi pesan singkat WhatsApp terkait salah satu pegawai BNI Kramat yang meninggal dikabarkan terinfeksi COVID-19.
Meski demikian, Adi juga membenarkan BNI tengah memantau dua pegawainya yang satu orang dinyatakan positif COVID-19 dan satu orang dalam status pasien dalam pemantauan (PDP).
Untuk meningkatkan rasa keamanan dan kebersihan lingkungan kerja, BNI pun menutup beberapa layanannya untuk disterilisasi.
"Selama proses sanitasi tersebut dilaksanakan, kantor BNI yang bersangkutan kami tutup sementara, dan operasional pelayanan kepada masyarakat kami alihkan ke kantor-kantor cabang terdekat,” ujar Adi.
BNI juga terus menjalankan proses menekan penyebaran COVID-19 dengan berbagai cara di kantor-kantor cabang dengan cara pengukuran suhu tubuh setiap akan memasuki kantor cabang BNI dan menyebarkan cairan pembersih tangan di banyak lokasi termasuk sekitar 'banking hall'.
Hingga saat ini, Rabu (18/3) tercatat kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 227 kasus.
BNI benarkan seorang karyawan meninggal namun tidak sebut penyebabnya
18 Maret 2020 22:13 WIB
Nasabah BNI Cabang Jambi dilakukan pengecekan suhu tubuh untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). ANTARA/HO Humas BNI/am.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: