Unair klaim segera temukan vaksin COVID-19
18 Maret 2020 19:20 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) didampingi Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih (kiri) melihat peralatan penelitian di Laboratorium Influenza, Institute of Tropical Disease (ITD) saat berkunjung ke Unair, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/3/2020). (ANTARA FOTO/Moch Asim/foc)
Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengklaim segera menemukan vaksin untuk mengatasi penyebaran virus corona atau COVID-19 yang saat ini menjadi pandemi global.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu, mengatakan Unair melalui Institute of Tropical Disease (ITD) saat ini masih menyusun proposal dan siap melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni penyiapan vaksin untuk COVID-19.
"Kami siap melanjutkan untuk ke produk antivirus atau vaksinnya. Kami sudah siapkan berbagai metode yang sudah kami diskusikan. Saat ini kami sedang dalam tahap penyusunan proposal," ujarnya.
Baca juga: ABK dari Jakarta dirujuk ke Palangka Raya diduga terjangkit COVID-19
Ia mengemukakan saat ini ITD telah mengantongi enam sampel spesimen positif COVID-19.
Berbekal dari sampel dan izin dari Balitbang Kementerian Kesehatan, kata dia, pembuatan vaksin tersebut bisa dilakukan.
"Tentunya pembuatan vaksin ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan proses yang panjang. Oleh karenanya terus kami upayakan percepatannya di segala lini," katanya.
Baca juga: Posko dan dapur umum COVID-19 dibuat di Balai Kota Surabaya
Untuk menemukan vaksin, lanjut dia, banyak tahapan yang harus dilakukan, seperti melakukan pendekatan, pengujian pada hewan dan tahap klinis.
"Sehingga memang proses dan waktunya cukup panjang tapi kami optimis dengan seizin Balitbangkes kita akan bisa mengembangkan produk itu," katanya.
Saat ini SK untuk kewenangan Unair dalam pembuatan antivirus atau vaksin masih belum turun dari Balitbangkes karena masih dalam proses telaah proposal.
"Kebetulan kami di sini punya pusat riset biomolekul ion. Di situ juga nantikan bisa menghasilkan produk yang cukup relevan dengan ini di ITD juga sudah biasa menciptakan vaksin. Kami mohon doa restunya, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa menemukan penangkal virus COVID-19 ini," katanya.
Baca juga: Luhut minta Kemenhub kaji opsi mudik di tengah merebaknya COVID-19
Baca juga: Dinkes Bangka Barat pantau pejabat pulang dinas luar
Baca juga: Satpol PP Garut tangkap anak-anak di sejumlah warnet antisipasi Corona
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu, mengatakan Unair melalui Institute of Tropical Disease (ITD) saat ini masih menyusun proposal dan siap melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni penyiapan vaksin untuk COVID-19.
"Kami siap melanjutkan untuk ke produk antivirus atau vaksinnya. Kami sudah siapkan berbagai metode yang sudah kami diskusikan. Saat ini kami sedang dalam tahap penyusunan proposal," ujarnya.
Baca juga: ABK dari Jakarta dirujuk ke Palangka Raya diduga terjangkit COVID-19
Ia mengemukakan saat ini ITD telah mengantongi enam sampel spesimen positif COVID-19.
Berbekal dari sampel dan izin dari Balitbang Kementerian Kesehatan, kata dia, pembuatan vaksin tersebut bisa dilakukan.
"Tentunya pembuatan vaksin ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan proses yang panjang. Oleh karenanya terus kami upayakan percepatannya di segala lini," katanya.
Baca juga: Posko dan dapur umum COVID-19 dibuat di Balai Kota Surabaya
Untuk menemukan vaksin, lanjut dia, banyak tahapan yang harus dilakukan, seperti melakukan pendekatan, pengujian pada hewan dan tahap klinis.
"Sehingga memang proses dan waktunya cukup panjang tapi kami optimis dengan seizin Balitbangkes kita akan bisa mengembangkan produk itu," katanya.
Saat ini SK untuk kewenangan Unair dalam pembuatan antivirus atau vaksin masih belum turun dari Balitbangkes karena masih dalam proses telaah proposal.
"Kebetulan kami di sini punya pusat riset biomolekul ion. Di situ juga nantikan bisa menghasilkan produk yang cukup relevan dengan ini di ITD juga sudah biasa menciptakan vaksin. Kami mohon doa restunya, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa menemukan penangkal virus COVID-19 ini," katanya.
Baca juga: Luhut minta Kemenhub kaji opsi mudik di tengah merebaknya COVID-19
Baca juga: Dinkes Bangka Barat pantau pejabat pulang dinas luar
Baca juga: Satpol PP Garut tangkap anak-anak di sejumlah warnet antisipasi Corona
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: