Sepak Bola Dunia
Corona buat pesepak bola profesional terancam gelombang PHK
18 Maret 2020 03:10 WIB
Suasana Carrow Road saat Liga Premier ditunda akibat kenaikan kasus positif virus corona di seluruh dunia, di Carrow Road, Norwich, Inggris, Sabtu (14/3/2020). ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Peter Cziborra/foc/cfo
Jakarta (ANTARA) - Serikat pesepak bola profesional, FIFPRO, mengingatkan kalangannya terancam gelombang PHK massal lantaran pandemi virus corona yang banyak membuat kompetisi sepak bola ditangguhkan.
Selama sepekan terakhir banyak kompetisi sepak bola profesional tak berlangsung dan kondisi itu bisa saja berlanjut hingga bulanan, menyusul keputusan terkini dari UEFA dan CONMEBOL yang mengundur Euro dan Copa America ke tahun depan.
"Sudah sewajarnya kesehatan menjadi perhatian utama, tetapi pikiran para pemain sekarang mulai teralihkan ke kelangsungan hajat hidup mereka," kata Sekretaris Jenderal FIFPRO Jonas Baer-Hoffmann dilansir Reuters, Rabu WIB.
Baca juga: Resmi tunda Euro, UEFA reka ulang jadwal rampungkan liga-liga
Baca juga: Euro 2020 diundur setahun
Oleh karena itu, Baer-Hoffmann mendesak agar pengampu keputusan sepak bola segera turut memikirkan tentang konsekuensi hajat hidup para pemain profesional menyusul penangguhan berbagai kompetisi.
"Bagi mayoritas pesepak bola profesional, hilangnya pendapatan dua atau tiga bulan ke depan, sama mengancamnya dengan pekerja pada umumnya," kata Baer-Hoffmann.
"Konsekuensinya bisa berubah cepat menjadi sangat buruk bagi industri sepak bola, maka sangat penting untuk segera merancang langkah bersama," ujarnya menambahkan.
Baca juga: FIFPro bersumpah bela atlet yang protes politik pada Olimpiade
Baca juga: Euro dan Copa America diundur, Piala Dunia Antarklub ikut terdampak
Krisis ekonomi 2008 sempat mengancam tapi kelangsungan profesional kala itu tetap berlanjut, tetapi kali ini kondisinya sama sekali berbeda dan tampak tidak menggembirakan.
"Untuk pertama kalinya setelah beberapa dasawarsa, kita menghadapi krisis ekonomi nyata dalam sepak bola," kata Baer-Hoffmann.
"Jika tak adalah langkah cepat untuk menyeimbangkan arus keuangan klub, boleh jadi kita akan segera menemui gelombang PHK pemain dan staf dalam beberapa pekan ke depan," pungkasnya.
Baca juga: FIFA siap sumbang Rp150,8 miliar dana solidaritas WHO lawan COVID-19
Baca juga: Blaise Matuidi pemain Juve kedua positif terjangkit COVID-19
Selama sepekan terakhir banyak kompetisi sepak bola profesional tak berlangsung dan kondisi itu bisa saja berlanjut hingga bulanan, menyusul keputusan terkini dari UEFA dan CONMEBOL yang mengundur Euro dan Copa America ke tahun depan.
"Sudah sewajarnya kesehatan menjadi perhatian utama, tetapi pikiran para pemain sekarang mulai teralihkan ke kelangsungan hajat hidup mereka," kata Sekretaris Jenderal FIFPRO Jonas Baer-Hoffmann dilansir Reuters, Rabu WIB.
Baca juga: Resmi tunda Euro, UEFA reka ulang jadwal rampungkan liga-liga
Baca juga: Euro 2020 diundur setahun
Oleh karena itu, Baer-Hoffmann mendesak agar pengampu keputusan sepak bola segera turut memikirkan tentang konsekuensi hajat hidup para pemain profesional menyusul penangguhan berbagai kompetisi.
"Bagi mayoritas pesepak bola profesional, hilangnya pendapatan dua atau tiga bulan ke depan, sama mengancamnya dengan pekerja pada umumnya," kata Baer-Hoffmann.
"Konsekuensinya bisa berubah cepat menjadi sangat buruk bagi industri sepak bola, maka sangat penting untuk segera merancang langkah bersama," ujarnya menambahkan.
Baca juga: FIFPro bersumpah bela atlet yang protes politik pada Olimpiade
Baca juga: Euro dan Copa America diundur, Piala Dunia Antarklub ikut terdampak
Krisis ekonomi 2008 sempat mengancam tapi kelangsungan profesional kala itu tetap berlanjut, tetapi kali ini kondisinya sama sekali berbeda dan tampak tidak menggembirakan.
"Untuk pertama kalinya setelah beberapa dasawarsa, kita menghadapi krisis ekonomi nyata dalam sepak bola," kata Baer-Hoffmann.
"Jika tak adalah langkah cepat untuk menyeimbangkan arus keuangan klub, boleh jadi kita akan segera menemui gelombang PHK pemain dan staf dalam beberapa pekan ke depan," pungkasnya.
Baca juga: FIFA siap sumbang Rp150,8 miliar dana solidaritas WHO lawan COVID-19
Baca juga: Blaise Matuidi pemain Juve kedua positif terjangkit COVID-19
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: